Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Bike Sharing" Gowes Humanis dengan Sepeda dari Limbah Kayu

28 November 2018   04:24 Diperbarui: 28 November 2018   10:28 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepeda kayu harus scan Qr dengan aplikasi untuk membuka lock. (Foto Ganendra)

Berlatar belakang 'main'  sepeda kayuh dengan model bisnis to customer. Seratus persen karya lokal, anak bangsa.  Keinginan untuk bisa lebih mengangkat produk lokal bisa bersanding dengan produk-produk dari luar negeri.  Bisa bersaing dan  dan bisa bersanding dengan produk-produk dari luar. Jadi bukan saatnya lagi import produk, tapi ekspor.

Material yang digunakan utamanya adalah limbah kayu karet. Namun ada juga yang dari jabon dan jati, itu jika tersedia limbahnya.  Sekitar 50 persen material yang dipakai pada sepeda Kayuh terbuat dari kayu karet. Dipadu dengan bambu, besi dan kulit.  Dengan menggunakan material berasal dari alam, diharapkan sepeda Kayuh bisa kembali lagi ke alam jika kelak menjadi limbah.

"Semua dipakai dari kayu limbah.  Yang sepeda dibuat dari kayu laminasi, plywood," jelas Maulidan.

Sepeda kayu produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Sepeda kayu produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Sepeda kayu produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Sepeda kayu produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Ada 5 model sepeda kayu yang diproduksi. Ada model sepeda minivelo, sepeda lipat, sepeda Bali dengan motif Bali, sepeda Kujang motif kujang, dan kayuh skutik (skuter elektrik). 

Khusus sepeda Kujang, special didesain untuk ajang "Kayuh Bike" di Bogor.  Kalau sepeda skutik baru prototype dibuat dari kayu juga namun bukan manual.  Kemampuan menahan beban maksimal 120 kg dan minimal 70 kg.  

Sepeda kayu motif Kujang produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Sepeda kayu motif Kujang produk Kayuh. (Foto Ganendra)
Pilihan olahan limbah kayu karet bukan tanpa alasan. Melimpahnya limbah kayu karet akibat populasi kayu karet besar namun tak disentuh karena kayu karet karakteristiknya susah dibentuk kalau mau jadi furniture. Jadi pemain kayu banyak yang tak mau menggunakan kayu karet. Akibatnya kayu karet tak mempunyai nilai ekonomi.

"Indonesia adalah produsen perkebunan karet terbesar di dunia, 26,7 juta hektar. Menyisakan limbah 3,7 juta hektar setiap tahun, atau sekitar 147 juta batang setiap tahun," jelas Maulidan. Jadi pantas saja kalau Maulidan yakin material tercukupi 5-7 tahun ke depan, dari Jawa Barat dan Banten.

Tentu saja apa yang dilakukan Kayuh dengan mengolah limbah kayu karet yang kurang bernilai ekonomi bisa terangkat dengan sentuhan industri kreatif. Dimodifikasi ulang sebagai bahan membuat sepeda kayu yang mempunya nilai ekonomi yang lebih tinggi, dengan harga jual berkisar antara Rp.4 juta -- Rp. 12 juta per sepeda.  

Dikerjakan secara hand made, sedikit campur tangan mesin, membuat sepeda Kayuh memiliki keunggulan desain, gak kaku, ergonomis, sangat tak terbatas.  Hal yang lebih luas lagi sepeda kayu produksi Kayuh, berdampak positif.

Selain mengolah bahan yang terbuang, mendesain produk ramah lingkingan dipadu dengan penggunaan untuk membangkitkan kesadaran tentang berbagi antar manusia. Sesuai kodrat manusi sebagai makhluk sosial. Jadi mari berbagi, yang bisa dimulai dengan turut dalam ajang Kayuh Bike, bike sharing, Desember mendatang. Yuk mari!

@rahabganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun