Nah soal alat "Kayuh" itu menggunakan energi solar cell yang disimpan dalam baterai. Daya tahan baterai, untuk bikesharing idealnya tahan satu hari, tapi aktualnya cuma bisa 3-4 jam aja. Pasalnya  digunakan terus, dan pengiriman data terus dilakukan. Jelas dengan energy surya, semakin membuat "Kayuh" sebagai sepeda ramah lingkungan.
"Ada dua cara agar baterai tetap aman dan bisa tahan sehari. Pertama pakai solar cell. Â Lemah ketika tak ada kontinuitas sinar matahari. Ada 4 magnet bisa ngecas. Saat parkir di station sepeda bisa ngecas," jelas Taupik.
Kayuh Bike adalah program bike sharing yang ramah lingkungan pertama di dunia, karena menggunakan sepeda  dari bahan limbah kayu karet yang diambil dari daerah jawa Barat dan sekitarnya. Dengan memanfaatkan kayu limbah ini diharapkan tak ada kayu yang terbuang sia-sia.
Kayuh Bike akan digelar pada 16 Desember 2018. Dibuka untuk umum dan free.  Rencananya akan dibuka setiap hari mulai jam 06.00 WIB  - 19.00 WIB. Areanya mengelilingi Kebun Raya Bogor melalui pedestrian, karena jalur sepeda belum terpisah. Hanya ada beberapa titik yang terpisah.Â
Nah jika respon masyarakat di Bogor positif, maka akan digelar di kota lainnya, bahkan di kota luar negeri.
"Penjajagan dilakukan di kawasan SCBD Jakarta. Kita menyesuaikan jenis transportasi apa yang cocok dengan daerah tersebut. Kota lainnya Bali, Semarang, Makasar. Target luar negeri di  Denmark dan Spanyol," tutur Maulidan.
Saat ini Kayuh sedang fokus pada pilot project di ajang Kayuh Bike Bogor. Harapannya nanti bisa diduplikasi modelnya ke daerah lain sebagai referensi.
"Kayuh", Sepeda dari Limbah Kayu
Kayuh Bike (website caoming soon) sebagai brand produsen sepeda kayu, sudah 2,5 tahun berdiri dengan pusat produksinya hanya di Depok, Jawa Barat. Selama ini sudah kirim sampling untuk pasar ekspor ke Tiongkok,Thailand, dan Malaysia meski belum besar. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!