Untuk apa proyek itu dilakukan?
Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sebagai Bali Baru. Artinya kawasan wisata itu dipacu agar semakin memiliki daya tarik di mata dunia internasional seperti kepopuleran Pulau Dewata, Bali.
Danau Toba bersama Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai, serta dua tambahannya Toraja dan Mandeh ditargetkan menarik kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesia tahun 2019.
Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN (seperti Danau Toba) direncanakan secara terpadu. Mencakup misalnya penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, Â pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Seperti halnya proyek penataan kawasan yang dilakukan di Tano Ponggol, pelebaran alur/ terusan dilakukan. Apa tujuannya?
Seperti yang kubayangkan, menjadi kawasan wisata yang bisa mendulang banyak pengunjung. Â Para wisatawan dapat mengelilingi pulau Samosir dengan menggunakan kapal.Â
Alur dirancang mampu memuat kapal besar berkapasitas tipe 2000 DWT (dead weight tonnage) dapat melintas di alur Tano Ponggol. Jelas hal itu akan meningkatkan daya tarik Danau Toba khususnya Pulau Samosir.
"Ada 3 pilar yang akan dibangun dalam bentuk jembatan. Nah supaya menjadi bagian dari KSPN tadi, perahu besar akan lewat sini, sekarang kan hanya perahu doang yang bisa lewat. Jadi secara nasional pariwisata akan berkembang," jelas  Krisno Yuwono, Kabag Humas Biro Komunikasi Publik PUPR di lokasi proyek Tano Ponggol.