Pertamina memfokuskan bantuan pemulihan Sulteng dengan memulihkan terlebih dulu penyaluran energi ke wilayah terdampak bencana.
Pertamina memastikan ketersediaan BBM untuk menopang segala aktivitas unsur-unsur yang turut terlibat pemulihan Sulteng. Misalnya menyangkut kendaraan operasional, seperti untuk evakuasi, penyaluran bantuan, keperluan medis dan lain-lain.
Upaya Pertamina memastikan ketersediaan energi itu tercermin dalam wujud nyata dua pekan pasca bencana yang dimulai persis di hari kejadian bencana, pada 28 September 2018.
"Di hari-hari pertama pasca bencana Sulteng, dengan segala keterbatasan, Pertamina mengoptimalkan pelayanan distribusi energi kepada masyarakat," kata Manajer Extcomm Pertamina Arya Dwi Paramita, dalam acara Kompasiana Nangkring bersama Pertamina, bertema "Energi untuk Sulawesi Tengah" di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (17/10) yang lalu.Â
Langkah pemulihan energi oleh Pertamina diawali tepat pasca gempa dan tsunami Palu dan Donggala pada 28 September 2018. Awalnya dengan mengaktifkan Crisis Center. Di sini dilakukan identifikasi dampak bencana terhadap Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) berikut sejumlah penyalur BBM dan elpiji.
Sehari kemudian, Pertamina memberangkatkan 2 Tim Pertamina Peduli melalui jalur laut dan darat. Â Jalur laut menggunakan kapal TNI KRI Makasar yang membawa bantuan logistic dan 7 relawan. Demikian pula jalur darat dengan membawa bantuan logistic dan 8 relawan.
"Semua jalur kami maksimalkan, baik darat, laut maupun udara, untuk mengirim BBM dan berbagai logistik yang dibutuhkan korban bencana Sulteng," kata Arya Dwi Paramita.
2 hari pasca bencana, BBM sudah mulai disalurkan. 6 mobil tangki dengan kawalan polisi, memasok BBM ke 4 SPBU di wilayah Palu. Â Bersamaan dengan itu 50 operator SPBU dari sekitar Sulawesi dan awak mobil tangki dari Pare-Pare dan Kendari dikerahkan.
Solar pun disalurkan sebanyak 4.000 liter  melalui air tractor. Selama tiga hari penyaluran sampai 3 Oktober 2018, ada 12 ribu liter solar berhasil disalurkan di wilayah terdampak.