Saking lembutnya dan menjadi semacam bubur. Kuliner ini mudah dan murah seiring banyaknya produksi tanaman ubi kayu setempat.
Di kampungku di Jawa Tengah dulu ada olahan jantung pisang yang ditumis, urap, disayur atau pun diolah oseng-oseng. Kalau di Bali biasanya dibuat Lawar. Nah  di Gorontalo juga ada, namanya Putungo. Â
Aku mencicipinya saat kunjungan ke Kantor Gubernur Gorontalo bareng Kementerian Kesehatan RI. Waktu itu persis saat makan siang. Seorang teman memberitahu ada olahan jantung pisang juga.
Itulah Putungo, yang diolah seperti urap karena ada parutan kelapanya juga. Ada campuran bunga papaya dan ikan teri.
Hal yang membuat unik adalah, Putungo ini disajikan dengan jagung rebus utuh. Jadi jagung menjadi pasangannya. Rasa manis jagung berpadu dengan renyah gurih urap putungo. Asli ini unik, beda dengan olahan jantung pisang di Jawa.
Betewe, keempat kuliner itu berasa taka sing di lidah karena memang berbahan pokok olahan yang mirip. Tanaman khas di tanah air, seperti jagung, singkong, jantung pisang, sagu.
Namun rempah dan cara pengolahan yang berbeda menghadirkan sesuatu rasa yang khas sesuai lidah masyarakat setempat. Seperti Ilabulo yang menurutku sangat khas Gorontalo. Soo kamu sudah cicipin yang mana #madyanger?
@bozzmadyang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H