Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyala 100 Tahun "Negeri Api"

6 Mei 2018   23:39 Diperbarui: 7 Mei 2018   01:05 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tar dan Naghara. (Foto Ganendra)

(Foto Ganendra)
(Foto Ganendra)
Tar dan Naghara sepanjang acara. (Foto GANENDRA)
Tar dan Naghara sepanjang acara. (Foto GANENDRA)
Acara yang ringan dengan kata sambutan dari Tamerlan Garayev serta Asman Abnur yang memberikan wawasan sejarah kemerdekaan Azerbaijan 100 tahun silam dan juga tentang hubungan diplomatic yang manis dan terjaga hingga sekarang.

Petikan "Tar" dan "Naghara", alat musik yang dimainkan oleh masing-masing musisi 'Shahriyar Imanov' dan Shukur Aliyev membuat nuansa budaya negeri salah satu tempat lahirnya peradaban itu semakin kental. "Bersih" terdengar petikan music dengan tabuhan yang bernuansa etnik apalagi ruangan luas Bali Room dengan desain lampu di atas bak kubah kerajaan.

Praktis "Tar" dan "Naghara" menjadi pengiring acara dari awal sampai akhir. Dari music nuansa balaada yang kurasakan hingga alunan riang yang membuat tamu-tamu dan jajaran Kedubes Azerbaijan menari dengan ceria. Itu tarian tradisional Azeri.

Sementara aku memperhatikan tarian kebahagiaan mereka di sudut kiri panggung. Menikmati hidangan yang sederhana namun bercita rasa. Sayangnya banyak yang gak kukenal. Itu ada kuliner khas Azerbaijan. Ada kebab disamping daging kambing panggang yang nikmat dengan tekstur lembut.

Foto bersama selepas potong kue. (Foto GANENDRA)
Foto bersama selepas potong kue. (Foto GANENDRA)
Tak ketinggalan semangkuk kuliner khas Timur Tengah, Lentil Soup dengan roti. Kuah kecoklatan yang kental membuat hangat diantara dinginnya AC ruangan. Buah merah delima dengan cita rasa asam plus buah regular lainya, papaya, nanas dan lainnya menjadi pencuci mulut penutup[, saat aku hendak beranjak, pulang di akhir acara.

Lentil soup (kanan) (Foto Ganendra)
Lentil soup (kanan) (Foto Ganendra)
Delima. (Foto GANENDRA)
Delima. (Foto GANENDRA)
Bersyukur berkesempatan hadir memenuhi undangan, berbaur dalam malam kebahagiaan "Negeri Api". 100 tahun sudah berjalan, tanpa melupakan sejarah indah yang mesti dikenang. Dikenang hingga hari bersejarah itu menempel di dada Aisyu dan generasi penerusnya. Selamat Hari Ulang Tahun Republik Demokratik Azerbaijan. Salam Damai.

@rahabganendra

Baca juga artikel tentang Azerbaijan:

Obrolan Sore tentang ''Negeri Api'' dengan Kedubes Azerbaijan 

Air Mata Khojaly di Istiqlal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun