Biasanya yang menghambat UMKM melakukan akses pinjaman produktif ke bank adalah UMKM itu bisanya kurang tertib, dalam hal pencatatan, usaha dimana, ijin usaha, mempunyai jaminan atau tidak. Mirza memberikan tipsnya.
- Catatan. Sebaiknya kalau ada transaski, lewat bank. Transfer dan kurangi pembayaran cash. Bank bisa seolah-olah jadi pencatatan. Di bank sebagai data. tak perlu akunting. Ada perputarannya, bank bisa menghitung. Lebih baik dipisahin dari rekening pribadi.
- Ijin usaha. Soal ini usaha relative mudah. Meski di daerah-daerah tertentu tak mudah. SIUP atau keterangan usaha dari daerah tertentu adalah keterangan bahwa kita punya usaha di daerah tersebut. Ini menjadi data juga di bank. Secara jurnal bank minimal 2 tahun.
“Usaha sudah terbukti 2 tahun, ada pemasukan pengeluaran yang bisa dibuktikan. Bisa dijaminkan. Untuk dapat modal kerja lebih luas,” jelas Mirza.
“Program ini membantu UMKM dalam pembiayaan. Bagaimana nasabah Danamon mudah bertransaksi,” ujar Elisa Halim, dari Bank Danamon. Program membantu dalam pembayaran pajak dan kebutuhan financial.
Untuk membantu kebutuhan financial. Danamon hadir dalam setiap langkah. Misalnya Ice cream, bahan baku dari luar negeri, bank Danamon menjembatani transaski berbagai jenis mata uang. Danamaon membantu bayar ke suplyer. Distribusi bantu bayar ke distributor.
Danamon virtual account membantu nasabah mengidentifikasi dan merekonsiliasi pattern nasabah, untuk mengetahui cash managemen dari semua cashflow dari usahanya. Danamon melayani bisnis dalam digital bangking dalam berbagai platform. Soo, jelas Bank Danamon mengutamakan kepuasan nasabah sebagai hal utama.
Acara #KetapelsMembatik yang digelar Ketapels, Kompasiana dengan menggandeng Bank Danamon sebagai unsur keuangan, bermanfaat untuk banyak orang. Bukan saja bagi pelaku usaha, UMKM seperti Bu Nelty untuk lebih mengetahui dan memberikan solusi tentang solusi permodalan, juga para Kompasianer.