Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Andris Wijaya, Sosok Pengangkat Citra Beras Asli Garut

23 Oktober 2016   04:18 Diperbarui: 23 Oktober 2016   14:09 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas penggilingan padi milik Andris Wijaya. (Istimewa)

Salah satu kegiatan pembinaan petani. (Istimewa)
Salah satu kegiatan pembinaan petani. (Istimewa)
Aneka kreasi saat lomba berbahan beras Garut. (Istimewa)
Aneka kreasi saat lomba berbahan beras Garut. (Istimewa)
Saat ini pembeli yang membeli gabah di Garut tidak hanya pengusaha beras dari Garut saja, tapi ada dari Bandung, Kerawang dan lain-lain. Bahkan seandainya harga beras di Jakarta turun, tak berpengaruh terhadap harga gabah dan beras di Garut. Andris pun sudah tak perlu menjual beras Garutnya ke Jakarta, karena sudah bisa dijual di daerah.

Dalam perkembangannya, Nasi Liwet Instan 1001 ini sudah masuk ke pasar modern dan bahkan ekspor ke luar negeri. Selanjutnya positioning Nasi Liwet Instan 1001 bukan hanya sekadar oleh-oleh semata, namun sudah sebagai pemenuhan kebutuhan orang-orang yang mau membuat nasi liwet yang lebih praktis.

Kegiatan proses produksi. (istimewa)
Kegiatan proses produksi. (istimewa)
Kegiatan di proses produksi. (istimewa)
Kegiatan di proses produksi. (istimewa)
Nasi Liwet Instan 1001, Produk Out of the box
Nasi Liwet Instan 1001 yang diproduksi Andris selain tersebar di pasaran lokal, juga sudah menembus pasaran ekspor. Meski baru merupakan awalan ekspor perdana ke Amerika Serikat dan Dubai. Kemasan ekspor dalam berat 250 gram. Sementara di toko oleh-oleh ada kemasan 400 gram dan 250 gram. Sedangkan di pasar modern hanya dijual dalam kemasan 250 gram. Harga ke konsumen cukup ekonomis hanya Rp. 23.400,- kemasan 250 gram.

Dalam satu kemasan ada beras yang dihasilkan oleh mesin modifikasinya, ada bumbu, rempah-rempah. Cara memasaknya cukup masukkan semua bahan baku, lalu tambahkan air, dan langsung dimasak. Ada 7 varian rasa Nasi Liwet Instan 1001 yakni Nasi Liwet Instan 1001 Jambal, Nasi Liwet Instan 1001 Teri, Nasi Liwet Instan 1001 Cumi, Nasi Liwet Instan 1001 Original, Nasi Liwet Instan 1001 Jengkol, Nasi Liwet Instan 1001 Petai dan Nasi Liwet Instan 1001 Pedas.

Aneka produk Liwet Instan 1001, di antaranya Liwet 1001 Rasa Jambal 500 Gr, Liwet 1001 Rasa Jengkol 500 Gr, Liwet 1001 Rasa Cumi 250 Gr, dan Liwet 1001 Rasa Original 250 Gr. (sumber www.liwet1001.com)
Aneka produk Liwet Instan 1001, di antaranya Liwet 1001 Rasa Jambal 500 Gr, Liwet 1001 Rasa Jengkol 500 Gr, Liwet 1001 Rasa Cumi 250 Gr, dan Liwet 1001 Rasa Original 250 Gr. (sumber www.liwet1001.com)
Awal kemampuan produksi Nasi Liwet Instan 1001hanya menghasilkan 50 pax per-hari. Namun terus mengalami perkembangan seiring permintaan yang terus meningkat. Saat ini pabriknya mampu memproduksi Nasi Liwet Instan sebanyak 2000 pax per hari. Nah sebagai hitungan kasar, jika produksi 2000 pax per hari, dengan harga per satu pax adalah Rp 23.400,- omset yang dihasilkan sekitar 40 juta per hari, atau rata-rata 1 M lebih per bulan.

Sementara itu untuk produksi beras Garut curahnya, mampu menghasilkan 7 ton per hari. Beras curah yang diproduksi mesin ‘ciptaannya’ itu, terpakai untuk memproduksi Nasi Liwet Instan 1001, baru 10%. Tentu hal ini masih bisa dikembangkan, hanya tinggal penambahan peralatan dan karyawan.

Usaha bisnis Andris saat ini mampu menyedot tenaga kerja, total ada 100 orang karyawan. Terdiri dari 60 orang untuk produksi Nasi Liwet Instan 1001 dan Nasi Uduk Instan. 40 orang lainnya adalah pekerja restorannya.

Segi higienis produk Nasi Liwet Instan 1001 sangat diperhatikan. Ada label halal, tes kandungan gizi dari teknik pangan Universitas Padjajaran Bandung, Dinas Kesehatan. Untuk pemasaran lokal tersebar di Alfamidi Jabodetabek, Tiptop dan Carefour. Saat ini, Andris juga sedang proses MoU, kerja sama dengan pihak Indomaret. Bukan hanya itu, penjualan juga dilakukan dengan sistem penjualan online melalui laman www.liwet1001.com.

Tersebutkan di atas, selain produk Nasi Liwet Instan 1001 itu, Andris sudah memproduksi juga Nasi Uduk Instan. Produk ini lahir dari semakin banyaknya kompetitor yang memproduksi Nasi Liwet Instan. Andris berpikir harus memproduksi produk kreatif lainnya agar tetap di depan. Menjadi pelopornya. Ia mensyukuri adanya kompetitor yang membuatnya termotivasi untuk kreatif lagi menciptakan produk, yakni Nasi Uduk Instan.

“Saya senang ada kompetitor. Artinya yang mengikuti jejak bisnis nasi liwet instan saya ini, semakin banyak. Dan semakin banyak pula orang yang bisa menghidupi dari produk ini,” ujarnya.

Produknya ini ditegaskannya terjamin kesehatannya. Pasalnya tanpa bahan pengawet dan pewarnanya pun alami. Ia menyiasatinya pada proses pengolahan dan pengemasan, sehingga produknya ini mampu awet hingga 1 tahun. Saat ini ada varian warna Nasi Uduk Instan yaitu ungu (pewarna ubi ungu), kuning (kunyit) dan merah (angkak), putih original, kuning pedas, dan pedas. Saat ini sedang eksperimen untuk pewarna hijau yang belum diproduksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun