Cerita Unik dan Tips Melepas Suntuk
Faktor perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat menjadi cerita unik tersendiri bagi Jemris. Adaptasi tentu diperlukan. namun bukanlah menjadi hal yang merisaukan Jemris. Malah menjadi hiburan tersendiri melepas kerinduan pada tanah kampung halaman yang jauh dari lokasi penempatannya, di tepian negeri Singapura.
“Waktu pertama ke sini giliran mau makan, ada ceret di atas meja makan yang berisi air. Saya pikir itu ceret air minum dengan tanpa tanya saya tuang di gelas,” tuturnya.
Kegelian muncul, karena pas Jemris mau minum, temannya bertanya, “Mau buat apa air itu?”
“Mau buat minum tho,” jawab Jemris dengan percaya diri, tanpa tahu bahwa air ceret itu untuk cuci tangan sebelum makan. Meski malu Jemris pede menjelaskan, bahwa kalau di kampungnya, air untuk cuci tangan sudah disiapkan dalam mangkok-mangkok kecil dengan irisan jeruk nipis.
“Di sini kalau es teh di bilang teh Obeng,” cerita lainnya.
Hal lain yang bikin Jemris juga heran, katanya di sini kalau mau cicipi makanan jarang orang pake sendok makan, kebanyakan yang dilihatnya menggunakan tangan. Jemris sempat bertanya, dan memperoleh jawabnya bahwa mereka lebih nikmat menggunakan tangan langsung.
“Kalau pake sendok dilihat dari menunya,” kata Jemris yang memperoleh jawaban dari Pak Gani dan Affandi, warga Belakang Padang.
Bagaimana cara Jemris melepas suntuk, mengingat 2 tahun di pulau terluar tapal batas barat nusantara itu adalah waktu yang cukup lama. Tips buat diri sendiri, Jemris mengisi waktu selain melaksanakan program-programnya dengan menyanyi atau pun membuat video kegemarannya. Tak heran Jemris cukup terharu dan bangga tersenyum bahagia saat dikunjungi tim Kemenkes RI beserta media dan Blogger pada Jumat, 22 April 2016 lalu.
“Bangga bercampur senyum bahagia, karena Kememkes sangat memperhatikan kita,” katanya.