Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Bersama Demi Air,” Palyja Antara Upaya, Bisnis dan Harapan

27 Maret 2016   04:53 Diperbarui: 27 Maret 2016   07:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Nancy Elvina, selaku kepala Divisi management Aseet dan NRW Palyja, NRW misalnya saja adanya penggunaan ilegal, sambungan ilegal, meter tua, anomali meter, kebocoran pipa dan lain-lain.

“Ada saja akal customer, mengotak atik meteran ataupun membuat sambungan ilegal,” kata Nancy.

Penanganan terhadap tindak ilegal itu beragam, disesuaikan dengan komponen NRW yang dimaksud, seperti pemutusan sambungan, penggantian meteran, rehabilitasi pipa, bahkan pemutusan pipa.

Catatan #BersamaDemiAir

Sebagai warga pengguna, kebutuhan air bersih adalah utama dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang mesti dilakukan menyangkut memelihara ketersediaan air. Informasi yang benar dan akurat menjadi faktor yang perlu dipahami. Seperti yang disampaikan oleh peserta acara Nangkring bareng Palyja, ada beberapa catatan penting.

1. Kebutuhan air bersih adalah mutlak. Harapan besar peningkatan layanan pada operatoir menyangkut ketersediaan air yang siap minum dari air bersih yang sampai ke pelanggan. Kendala sarana dan prasarana pipa misalnya, mungkin diprogramkan untuk mendatang terkait solusinya. Tentu saja investasi tak murah, namun akan menjadi momen yang berharga buat publik dan Palyja sendiri. Tentu sangat bagus jika diprogreskan sebelum kontrak kerjasama berakhir.

2. Pekerjaan rumahnya adalah, mencari solusi tambahan air baku. Pasokan air baku dari Jakarta yang hanya 5,7% mengindikasikan bahwa kondisi ketersediaan air dan sungai-sungai di ibukota yang memprihatinkan. Pemkot DKI Jakarta yang menormalisasi sungai tentu tidak dalam waktu dekat mampu menambah air baku yang ada di ibukota.

3. Peningkatan kualitas air baku. Saat ini limbah yang berkontribusi paling banyak adalah limbah rumah tangga. Mengindikasikan kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kebersihan lingkungan/ sungai. Menjadi tanggungjawab bersama untuk memiliki kesadaran soal limbah, sampah dan semacamnya. Tagline #BersamaDemiAir wajib dimaknai bersama.

4. Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan, mengingat masih ada yang pelanggan yang belum terlayani sepenuhnya. Pelanggan yang masih mengalami pasokan air bersih tak stabil. Ada yang dapet sore, pagi, ataupun malam hari saja. Total jaringan Palyja saat ini ada 5400 km.

5. Informasi dari pihak Palyja, wajib diketahui masyarakat, terkait tentang sugesti air berbau kaporit itu beracun. Padahal justru sebaliknya. Menandakan air sudah diproses pengolahan. Gas khlor dalam air akan hilang tak lama, 5 menitan.

6. Melalui CSR-nya Palyja berperan serta mengedukasi masyarakat menyangkut kesadaran menghargai air dan pelestariannya. Misalnya saja yang sudah dilakukan dengan menerima kunjungan dari pihak sekolah-sekolah, sehingga siswa dapat memperoleh wawasan lebih luas tentang upaya penyelamatan air bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun