Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Bersama Demi Air,” Palyja Antara Upaya, Bisnis dan Harapan

27 Maret 2016   04:53 Diperbarui: 27 Maret 2016   07:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurutnya sejak 1998 yang paling inti adalah air baku. Palyja sejak 1998 jumlah layanan 200 ribu, hingga akhir 2015 bertambah mencapai 405.000 pelanggan, namun air tak bertambah.

“Itu tantangannya,” tambah Meyristha.

[caption caption="Meyritha Maryanie, selaku Corporate Communication and Social Responsibility Division Head PT. PAM Lyonnaise Jaya. (Foto ganendra)"]

[/caption]Antara Menjaga Ketersediaan Air dan Bisnis

Palyja merupakan perusahaan yang memiliki ruang lingkup kerja emnsuplai air bersih dengan bertanggungjawab di produksi, distribusi, customer service, perawatan dan rehabilitasi serta investasi. Pemegang saham Suez 51% dan Astratel Nusantara 49%. Kontrak kerjasama 25 tahun dengan PAM Jaya. Bentuk kerjasamanya adalah pendelegasian pengelolaan air bersih dari PAM Jaya kepada swasta dalam bentuk kerjasama. Segala aset utilitas akan dikembalikan kepada PAM Jaya pada saat kontrak berakhir. Menurut Meyristha privatisasi itu berbeda dengan konsesi selama 25 tahun, karena semua aset termasuk yang dibangun pihak swasta sampai kontrak berakhir dikembalikan ke PAM Jaya. Tidak dibeli oleh PAM Jaya saat kontrak berakhir.  

Sebagai fokus investasi, total adalah Rp. 2089 triliun untuk perbaikan jaringan, menyediakan MDCC sebagai pusat konrol air bersih satu-satunya di Indoensia, yang meruapakan bagian dari otomatisasi dan control. Juga pengembangan instalasi pengelolaan air, juga teknologinya. Dana tersebut disebut tak mencukupi. Pasalnya saat diterima dari PAM Jaya panjangnya jaringan 4000 km. Sekarang ada 5400 km. Dari 4000 yang baru diperbaiki  1100 km, masih ada 3000km pipa dibawah tertanam yang mungkin korosi, kemungkinan yang tua masih ada. Itulah yang menyumbangkan kebocoran pipa.

Sementara itu kebutuhan dan ketersediaan air bersih di Jakarta menurut studi PAM Jaya, kebutuhan air untuk 10 juta penduduk Jakarta, setiap 100 liter/ hari/ orang. Kebutuhan air di Jakarta 26.100 liter / detik. Kebutuhan air bersih yang dapat dipenuhi oleh Palyja dan Aetra Cuma 17.000 liter/ detik, masih defisit 9,100 liter/detik. Kondisi ketahanan air Jakarta hanay 3%.

Palyja hingga 2015 telah mencapai beragam pencapaian. Untuk sambungan pada 1998 tercatat ada 201,000 sambungan. Angka ini meningkat menjadi 404,769 sambungan di tahun 2015. Volume air terjual pada 1998 sebesar 89,2 juta meter kubik, sedangkan pada 2015 menjadi 160,3 juta meter kubik. Non Revenue Water sebesar 59,4% pada 1998, sedangkan pada 2015 sebesar 39,3%. Ada 32% akses air bersih pada 1998, emningkat pada 2015 menjadi 73,15%.

Sementara itu terdapat peningkatan jumlah pelanggan (lihat data dibawah). Untuk tarif untuk beberapa kategori tidak mengalami kenaikan sejak 2007, seperti kategori social customer dan non domestik (lihat tabel dibawah). Tercatat sejak 2007 atau dalam kurun waktu 9 tahun, Palyja belum pernah menaikkan tarif.

[caption caption="Tabel Pelanggan dan tarif pelanggan Palyja. (Foto ganendra)"]

[/caption]Komitmen kepada masyarakat berpenghasilan rendah, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Palyja. Misalnya Ada 58 kios air dan master meter untuk melayani 70.000 warga. Ada 245 public hydrants untuk melayani warga, juga GPOBA/ Global Partnership on Output Based Aid 5000 connections.

Meski demikian masih banyak tantangan yang harus diatasi. Tantangan saat ini menyangkut beberapa poin, seperti tambahan air baku dan peningkatan kualitas air baku yang ada saat ini, pengembangan dan peningkatan distribusi jaringan, penanganan tindak ilegal dan sinergi multistakeholder.

Menyangkut tindak ilegal berkaitan dengan faktor kehilangan air, Non Revenue Water/ NRW yang merupakan air yang tak menghasilkan. Apa saja komponen NRW itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun