Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Start-up, Bisnis Masa Depan?

8 Maret 2016   05:54 Diperbarui: 8 Maret 2016   07:32 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Inge Setiawati selaku Sekertaris BCA sedang kasih kata sambutam. (FOTO GANENDRA)"]

[/caption]

Lebih jauh Inge menjelaskan bahwa dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia dapat menjadi raksasa digital dan pasar smartphone yang besar. Sebagai bank yang turut menaruh perhatian pada dunia pendidikan dan perkembangan dunia digital, BCA melalui program Bakti BCA mempertemukan para start-up dengan pakar pelaku wirausaha yang tengah sukses membangun dan mengelola bisnis yang berbasis teknologi. Oleh karenanya dihadirkanlah Jojonomic.com yang memberi peluang kurangnya waktu masyarakat untuk mengelola finasnialnya menjadi sebuah potensi bisnis untuk membuat aplikasi sebagai solusi pengelolaan finasial.  Demikian juga Go-jek yang melihat tingginya mobilitas masyarakat perkotaan sebagai potensi untuk memberikan kemudahan aplikasi penyedia transportasi menggunakan ojek dan Harukaedu yang memberikan solusi bagi pembelajaran online.

Dalam kesempatan itu ucapan terima kasih disampaikan pada CODE Margonda atas kesempatan yang diberikan kepada BCA untuk bekerjasama dalam memberikan sumbangsih ilmu kepada para start-up. Program Bakti BCA sendiri melalui pilar sinergi bisnis unggul mendukung penuh seluruh kegiatan yang mendorong generasi muda lahirnya pebisnis muda.   

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah, dengan adanya perkembangan bisnis start-up ini? Pasalnya Go-jek pernah terbentur oleh adanya peraturan pemerintah.

Yansen Kamto, CEO of KIBAR yang juga hadir di acara menjelaskan bahwa Pemerintah sudah berbeda. Menurutnya Indonesia akan dijadikan energi digitalnya Asia. Bahkan bersama Kominfo akan dibangun program 1000 start-up dilakukan di 10 kota. Membangun pondasi dari ekosistemnya.

“Biar bisa kayak Go-jek,” katanya.

Harapannya, gerakan 1000 start-up bisa menginspirasi generasi muda. Semua anak muda bikin start-up. Indonesia menjadi pemain global, bukan lagi hanya menjadi konsumen. Yansen menuturkan bahwa visinya Presiden Joko Widodo sebelum 2020, Indonesia bisa menjadi the energi Asia.

Nah jika Pemerintah sudah mau hadir, memberikan pendampingan, dukungan, maka tak pelak lagi, bisnis start-up akan berpotensi menjadi bisnis masa depan. Ambil peluang itu anak muda Indonesia!

@rahabganendra  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun