Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

25 Tahun JNE Implementasikan Industri Ekonomi Kreatif

25 Desember 2015   22:19 Diperbarui: 25 Desember 2015   23:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri Kreatif Melalui Layanan JNE

Tentang Layanan JNE, menarik sekali metafora yang disampaikan Iwan Setywan, CEO Provetic. Menurutnya, orang yang kirim barang seperti ibunya nNabi Musa yang menghanyutkan anaknya di sungai Nil, sungai nil bahaya banyak aliran deras. Tapi ibunya yakin, karena ada yang menjaga. Tuhan. Tugas JNE bagaikan yang menjaga dan melancarkan alirannya. Kalau bayinya sampai, orang akan bahagia, ibunya bahagia.

“Makanya  yang dikerjakan JNE bukan hanya kirim  barang tapi connecting happiness. Ini beda,” ceritanya.

Iwan menuturkan bahwa mengenal JNE karena punya spirit yang sama, jatuh cinta. Kenapa JNE beda dengan  logistic yang lain? Menurutnya kantornya penuh dengan kehangatan. Ternyata manajemen JNE spiritual semua. Jadi kirim barang bukan hanya pengiriman tapi ada ”this something behind”, dalam kirim barang, “Something meaning full” pengiriman barang.

Terhitung 25 Tahun JNE berdiri, telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Menurut Abdul Rahim Tahir selaku CEO Group JNE,  JNE dimulai dari 8 orang karyawan hingga sekarang 14 ribu karyawan. Sekarang mempunyai titik layanan di 5000an titik di seluruh Indoensia.

“Dulu kiriman hanya hitungan satuan sekarang sudah 12 juta kiriman per bulan,” kata Pak Abdul. Tentu pencapaian luar biasa dalam rentang waktu 25 tahun.

[caption caption="Abdul Rahim Tahir selaku CEO Group JNE. (foto Ganedra)"]

[/caption]

Senada disampaikan oleh Mohamad Feriadi selaku Presiden Direktur JNE di kesempatan yang sama bahwa sampai kuartal ketiga tahun ini saja, pendapatan total dari penjualan JNE tumbuh sebesar 30%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Lebih jauh dijelaskan bahwa JNE mengawali  bisnis dengan bisnis kurir domestic. Dalam perkembangannya muncul permintaan pelanggan dan lahirlah layanan-layanan lainnya. Melayani layanan logistic, tracking, dan layanan inovasi. Inovasi yang jelas semangatnya sebenarnya karena keinginan bisa membantu masyarakat.  Ke depan akan fokus ke berapa bidang bisnis, yakni Layanan JNE Expres, JNE Logistic, JNE Freight. Fokus ekspres bisnis, dari sanalah JNE lahir dan besar. Logistic, semakin hari semakin banyak. Banyak perusahaan meng-out sourceing-kan kepada pihak ketiga. Ketiga adalah bisnis freight. Ada lagi layanan inovasi yang mungkin belum banyak diketahui adalah JESIKA dan PESONA.

JESIKA atau Jemput ASI Seketika merupakan layanan JNE sebagai komitmen kepedulian JN pada  para ibu menyusui. Dengan layanan ini JNE mendukung agar abayi yang masih menyusui dapat memperoleh ASI dari ibunya yang sedang tak di tempat. Layanan ini dilengkapi dengan fitur kelengkapan peralatan pengiriman.

PESONA atau  Pesanan Oleh-Oleh Nusantara adalah layanan pembelian produk makanan secara online. Layanan ini melibatkan ratusan produsen makanan khas daerah. Tentu saja disamping membantu UKM kuliner juga JNE mmemberikan kemudahan bagi para pecinta kuliner nusantara, karena makanan dapat dipesan di seluruh Indonesia secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun