Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Big Bang! Show Kompas TV, Sebarkan Virus Sociopreneur

5 Desember 2015   22:19 Diperbarui: 5 Desember 2015   23:39 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi Arto, branding adalah sesuatu yang sangat multi komplek. Korporat di AS, Jepang semua memakai strategi branding. Menurutnya jika kita punya brand, pertempuran ada di benak konsumen untuk membeli. Nantinya akan ada perusahaan sosial. Enterprenership tak cukup. Akhirnya orang harus memilih, saya harus donasi kemana? Pertempuran persepsi.

Arto dan teman-temannya merumuskan proses brand yang lebih sederhana.

“Ternyata mengerjakan brand internasional sama. berawal dari impian, SOP, organisasi, mau dijual kemana, ada HRD,” jelasnya.

Arto menambahkan, kelak enterpenersip makin banyak, ide akan terjadi persaingan brand. Kita punya panggilan brand indoensia, membantu anak-anak muda, pola pikir bagaimana brand kita bisa dibeli konsumen, sehingga sampai skala warung nasi bisa membuat brand. Semakin kecil perusahan semakin mudah brand dibangun.

“Acara ini diadakan menjadi penting karena kita bisa berbagi pengalaman tentang brand,” katanya.

Danton Sihombing, laki-laki yang memulai karir sebagai desainer grafis profesional sejak tahun 1990, menjadi bagian dari mentor program Big Bang! Show. Ia berbagi tentang strategi produk. Ada usaha yang kuat di aspek sosialnya, di sisi produk strateginya lemah. Hal yang diperlukan adalah ketika mereka siap masuk ke pasar, harus ada keseimbangan antara keduanya. Harus punya positioning yang bagus. “Posisi mengangkang,” katanya.

Menurut Danton, jika mau trend miliki kultur. Usaha mulai awali dengan impian. Impian itu yang menjadi landasan. Bangun pondasi, evaluasi. Proses awal membangun brand adalah menemukan impian. Menemukan impian itu paling sulit, harus ada passion.

“Perusahaan yang maju, besar, brand kuat, pasti kulturnya bagus,” jelas pria yang pernah meraih “Outstanding Achievement in Graphic Design Awards” pada 1997 ini.

Sooo, untuk memulai usaha, keluar dari comfort zone, membangun kepercayaan diri, strategi branding, mengenali passion, menemukan ide dan gagasan besar, unik serta berimpek sosial berkelanjutan tidaklah mudah namun bisa dilakukan siapa saja. Contoh yang paling jelas adalah para mentor dan narasumber yang dihadirkan dalam Big Bang! Show Kompas TV. Sebuah program yang ingin menyebarkan virus-virus usaha Sociopreneur yang berdampak luas di masyarakat. Menemukan ide, gagasan adalah sebuah ‘ledakan’ besar untuk memulai. Menggali inspirasi dan mewujudkannya dalam usaha yang berdampak sosial.Do more do good.

Maka rasanya menonton acara talkshow Big Bang! Show setiap hari Minggu pukul 20.00 wib ini, bukan hanya akan memperoleh inspirasi dari narasumber namun juga mendapat sharing langsung dari para mentor yang berkompeten. Buktikan saja. “Ide, gagasan, dan ledakkan…. Big Bang!!!  Do more do good!

Informasi selengkapnya tentang Program Big Bang! Show Kompas TV ini bisa dilihat di situs www.bigbangshow.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun