Passion, Brand dan Kultur
Narasumber selain Veronica Colondam yang hadir di ajang Gathering Big Bang! Show Kompas TV adalah nama-nama sekaligus mentor di acara, yakni Billy Boen, Arto Soebiantoro, dan Danton Sihombing. Mereka berbagi pengetahuan sesuai pengalaman dan passion masing-masing.
Billy Boen, lulus dengan predikat cumlaude dari universitas di Amerika Serikat, Billy kemudian berkarir sukses di sejumlah perusahaan di tanah air dalam usia muda. Prestasi Billy antara lain berhasil menaikkan penjualan sebuah produk hingga 280%! Pada 2010 Billy memutuskan banting setir berwirausaha dengan mendirikan Jakarta International Management dan menulis buku best seller "Young on Top"
[caption caption="Billy Boen saat memberikan sharing di acara Gathering Big Bang! Show Kompas TV, pada Sabtu/28 November 2015 di Studio Gold, Kompas TV. (Foto Ganendra)"]
Andy F Noya punya komentar tersendiri terhadap Billy. Menurutnya, Billi, adalah anak muda yang antusias mengembangkan dirinya, bukan dari jalan-jalan pintas, namun melalui sebuah proses mencapai jenjang yang tinggi. Lalu seperti apa Billy mengawalinya?
Awalnya Billy kesal melihat anak-anak muda yang dinilainya cengeng. Banyak anak muda yang bilang, saya mau ubah dunia, mau berbuat besar dan lain-lain.
“Tapi cuman Omdo,” kata Billy. Maksudnya 'Omong Doang."
Ada sebuah kejadian yang membuatnya meninggalkan comfort zone. Dahulu Billy adalah seorang professional, banting setir, mulai usaha sendiri. Memulai bisnis satu persatu mengikuti passionnya. Hingga bertemu dengan Andy yang menyarankan membuat PT (Perseroan Terbatas) atas usaha bisnisnya. Dengan alasan untuk sustainable dan socialprene. Akhirnya mulai.
“Yang penting lakukan sesuatu yang riil, dan konkret, sekecil apapun itu,” katanya seakan memberikan motivasi dan semangat bagi mereka yang ragu-ragu untuk memulai usaha.
Arto Soebiantoro, di kesempatan ajang yang sama memberikan sharing soal brand. Arto menyatakan bahwa dunia dipenuhi oleh brand/ merek. berkembang usaha baru maka muncul brand baru.
“Jika ada puluhan ribu penjual pecel lele di seluruh pelosok Jakarta, maka akan terjadi persaingan. Itulah mulai bicara branding,” kata putra mendiang almarhum Kris Biantoro ini.