Toilet tambahan tersedia. (ganendra)
Sepanjang jalur Cipali kita akan menemukan beragam pemandangan. Mulai dari persawahan, ladang, pepohonan keras, seperti pohon jati dan lain sebagainya. Meski banyak pepohonan namun belum mencukupi secara keseluruhan di jalur tol. Hal itu membuat Tol Cipali saat siang hari terkondisi agak panas.
Pemandangan berselang seling. Melewati 99 jembatan yang terdiri dari 29 undebridge dan 70 overbridge. Diantara indahnya pemandangan pegunungan nun jauh di kanan kiri. Efek dari kondisi tersebut, adalah ancaman angin kencang bagi kendaraan yang melaju. Apalagi saat mudik mobil-mobil citycar dengan ukuran kecil berpotensi berpengaruh saat angin kencang menerpa. Bisa dibayangkan kendaraan bisa labil. Pengemudi harus berhati-hati dan wajib mengikuti petunjuk rambu-rambu tentang maksimal kecepatan. Beberapa ruas jalan maksimal kecepatan adalah 80 kpj dan 100 kpj. Konstan berjalan di lajur kiri dari 2x2 lajur tol, dan fokus menjadi hal yang aku lakukan sepanjang melintasi ruas tol nan ‘mewah’ ini.
Batu Blenong di pinggir tol Cipali yang populer. (dokpri)
Oya, khususnya di momen mudik 2015 kali ini, pihak PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai pemegang konsesi Jalan Tol Cikopo-Palimanan selama 35 tahun, menempatkan petugas patrol di setiap 10 km. Tujuannya jelas memantau lebih dekat kondisi mudik di jalur Tol Cipali itu. Selain itu Tersedia juga 20 layar monitor yang terhubung ke CCTV hingga ke pusat Traffic Monitoring Center (TMC). Lokasinya di Kantor PT. LMS yang berlokasi di pintu keluar tol Subang. TMC ini juga berfungsi sebagai pusat radio komunikasi para petugas di area tol Cipali. Tersedia juga call-center di hotline: 0260-7600-600 yang menyediakan layanan jasa dan informasi bagi pengguna tol Cipali. Sooo, kalau ada apa-apa tinggal call deh.