Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Budayaku Bersatu dan Tumbuh Lestari di Taman Mini Indonesia Indah

31 Maret 2015   14:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kuliner adalah menjadi bagian budaya. Cita rasa dan ragam menu nusantara adalah buah karya peninggalan leluhur yang patut dijaga. Beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, selain toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, baju, kaus, dan lainnya. Di anjungan DI Yogyakarat tentu tersedia gudeg, Anjungan Jawa Timur tersedia kulineran Jawa Timuran. Di Anjungan Jawa Tengah, provinsi tempat kelahiranku Wonogiri, bahkan tersedia pecel Wonogiri. Pasti tau khan, Wonogiri cukup populer dengan menu pecel selain baksonya.  Ini dia kupotret salah satu penjualnya. Hehehee.


Ragam kuliner bukan saja tersedia di anjungan daerah, namun di beberapa tempat terkonsentrasi pusat jajan dengan penjual makanan dengan menu beragam dari daerah-daerah. Ada Sego pecel (Nasi pecel), Pondok Minang, Nasi timbel, Soto & Sop dan lain-lain. Didesain berjajar, menyatu seakan mengatakan bahwa," Kami adalah makanan khasanah nusantara yang unik dan berbeda namun dapat dinikmati kita semua."

[caption id="attachment_358387" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia aneka kuliner lokalnya. (Foto Ganendra)"]

1427788415930424408
1427788415930424408
[/caption]

[caption id="attachment_358388" align="aligncenter" width="600" caption="Silakan menikmati menu-menu lokal disini. (Foto Ganendra)"]

14277884561981747607
14277884561981747607
[/caption]

[caption id="attachment_358371" align="aligncenter" width="600" caption="Wah ada menu bakso Wonogiri dari tanah kelahiranku. Yummiii. (Foto Ganendra)"]

1427787050253341609
1427787050253341609
[/caption]

‘Nguri-uri' Budaya Nenek Moyang Sebagai Langkah Pelestarian


Hal yang patut diapresiasi adalah kegiatan yang rutin dilakukan di anjungan daerah TMII. Seperti kukutip diatas, beberapa kegiatan budaya seperti tarian maupun music daerah, teater dan lain-lain terkemas dalam agenda kegiatan di TMII. Ruri dan kawan-kawannya di Sanggar Borneo Khatulistiwa yang menggunakan panggung pentas di Anjungan Kalimantan barat adalah aksi positif membangun kecintaan anak-anak melalui seni tari. Demikian pula tarian Gambyong di anjungan Jawa Tengah. Mencintai musik daerah seperti diperagakan anak-anak remaja di Anjungan Nusa Tenggara Barat juga menjadi salah satu langkah ‘Nguri-uri' Kebudayaan/ Melestarikan budaya, yang patut diacungi jempol.


Bukankah budaya nusantara nan adiluhung ini mesti dilestarikan kepada anak cucu kita? Bukankah generasi penerus yang akan mewarisinya?

[caption id="attachment_358370" align="aligncenter" width="600" caption="Anak-anak berlatih musik daerah di Anjungan Nusa Tenggara Barat. Foto diambil pada Minggu 29 Maret 2015. (Foto Ganendra)"]

1427786977927742932
1427786977927742932
[/caption]

[caption id="attachment_358474" align="aligncenter" width="600" caption="Anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Borneo Khatulistiwa memanfaatkan mini panggung di Anjungan Kalimantan Barat untuk berlatih tarian Dayak Kalbar. (Foto Ganendra)"]

1427817293436674360
1427817293436674360
[/caption]

Jika demikian, sarana, wadah dan semacamnya menjadi penting perannya. TMII menjadi salah satu pemeran utama untuk melestarikan kebudayaan nusantara melalui sarana edukasi kekayaan budaya daerah. Dan itu sejalan dengan konsep penggagasnya Siti Hartinah atau Almarhum Bu Tien yakni TMII diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Tentu melalui kekayaan kebudayaan adat istiadat yang ribuan jumlahnya melalui budaya kesenian, kuliner, arsitektur dan lain sebagainya. Dan semua itu dapat dinikmati, diketahui di wahana museum, anjungan daerah di TMII.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun