Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Aksi ‘Gerebek' Kompasianers di Pabrik Honda Cikarang

17 Desember 2014   11:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:09 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana marketsharenya?

Luar biasa.menurut Pak Sakti untuk marketshare Honda menuai prestasi menjadi market leader untuk Tangerang dan Jakarta. Pada 2013 marketshare mencapai 59,9 % dan penjualan 461.004 unit! Lalu samapi November kemarin, marketshare mencapai 60,5% dan penjualan 416.183 unit! dan Honda tetap menyandang market leader.

Dijelaskan pula tentang kepedulian Yayasan WahanaArtha yang dilakukan melalui CSRnya. Kegiatan yang dilakukan focus pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan. Kepedulian pada masyarakat dhuafa dilakukan dengan membangun Rumah Sehat Wahana yang dibangun di Jatake, Tangerang. Ada lagi didirikannya Rumah Pangan Lumbung Sejahtera untuk membantu memperbaiki gizi masyarakat dhuafa. Ada lagi yang menarik terkait bidang pendidikan. WahanaArtha membantu SMK melengkapi laboratorium dengan perlengkapan teknis berkaitan dengan Honda. Sudah ada 293 SMK yang dibantu membangun lab-nya, dari target 300 SMK. Juga menggelar program mudik gratis tiap tahunnya.

1418765406118126267
1418765406118126267
Bapak Ardy Aldisal selaku CSR PT. AHM. (Foto ganendra)

Selesai pemaparan Pak Sakti berlanjut dengan Bapak Ardy Aldisal selaku CSR PT. AHM. Pak Ardi menjelaskan soal teknis saat Kompasianers diajak melakukan tour ke dalam pabrik. Mulai dari peraturannya sampai etika saat di dalam pabrik. Peraturan itu adalah harus menggunakan topi dari perusahaan. jadi kami masing-masing memperoleh sebuah topi. Lalu kami harus mengikuti pemandu. kami juga tak diperkenankan membawa kamera. Wah sedih juga, soalnya tanpa gambar tentu kurang afdol yaa. Tapi tentu pihak PT AHM sendiri punya alasan kuat. jadi kami patuhi saja.

[caption id="attachment_341615" align="aligncenter" width="555" caption=" Bersiap-siap gerebek ke dalam pabrik AHM. (Foto Ganendra)"]

1418784143305842546
1418784143305842546
[/caption]

1418765641533754272
1418765641533754272

Tour time. (Foto ganendra)

[caption id="attachment_341582" align="aligncenter" width="555" caption="Gedungnya. (Foto ganendra)"]

14187656691568989384
14187656691568989384
[/caption]

Selesai sesi pemaparan langsung kami bersiap dengan acara tour ke Pabrik Sepeda Motor Honda. Lokasinya tak jauh dari gedung tempat acara sebelumnya. Jadi kami berjalan kaki dipandu oleh Pak Ardi dan pak Sakti serta Satpam. Memasuki gedung atau tepatnya bangsal yang besar dan luas, kami diajak naik tangga keatas. Ternyata kami bisa menyaksikan seluruh proses perakitan sepeda motor dengan leluasa. Meski jaraknya tak dekat. Oiyaa, pabrik di Cikarang ini memprosuksi sepeda motor matic, seperti Honda Beat. Sedangkan di Sunter memproduksi Honda bebek dan di Pegangsaan merakit Honda sportnya.

Kami diajak berkeliling. Menyaksikan proses mulai dari bagian komponen mesin, lampu, hingga bagian luar. Para pekerjanya rata-rata masih muda. "Mereka berumur diantara 18 - 20 tahunan," jelas Pak Ardi. Tentu saja, mungkin dengan pertimbangan tenaga muda lebih bisa konsentrasi dengan fisik yang prima. Maklum saja meski pekerjaannya di bagian masing-masing sekilas tak berat, namun diperlukan disiplin dan focus bekerja di depan ‘rel berjalan' yang menghubungkan masing-masing divisi perakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun