"Bisa lama ini Mas, kalau cuaca begini," komentar Ibu di salah satu tenda yang menyediakan makanan. Memang pagi itu juga diselingi gerimis yang meningkat menjadi hujan. Namun masih terlihat beberapa helikopter landing dan take off.
Siangnya dilakukan proses kiriman jenasah. jenasah dari ambulance di Bandara Iskandar mengantarkan 4 peti jenasah yang akan diangkut Hercules menuju Bandara Juanda Surabaya. TNI AD, Brimob, Basarnas, Polri, Saka, dan lain-lain turut terlibat dalam prosesi kecil itu. Masing-masing jenasah digotong oleh 8 orang dari kesatuan berbeda. Sementara TNI membentuk pagar betis di sepanjang jalan menuju ‘lambung' Hercules. Sikap ‘hormat' kemiliteran mengiringi keempat peti jenasah yang bergerak pelan. Sesekali terdengar komando dari beberapa pimpinan mengatur barisan, agar berjalan tertib hingga keempat jenasah masuk ke dalam pesawat pengangkutnya.
[caption id="attachment_344518" align="aligncenter" width="580" caption="Jenasah dari RS Imanudin dikirim ke Bandara Iskandar lalu diterbangkan ke Bandara Juanda, Surabaya. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_344519" align="aligncenter" width="580" caption="Ada 4 jenasah pada Kamis 1 Januari 2015. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_344520" align="aligncenter" width="580" caption="Salam hormat untuk jenasah korban. (Foto Ganendra)"]
[caption id="attachment_344521" align="aligncenter" width="580" caption="Jenasah masuk ke lambung pesawat Hercules untuk diberangkatkan ke Surabaya. (Foto Ganendra)"]
Semoga saja korban yang lain segera ditemukan. Upaya tim penyelamat yang dipimpin Basarnas nampaknya tak surut. Berpacu dengan waktu dalam kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Banyak yang memperkirakan jika kondisi cuaca tak bersahabat, maka sulit diprediksi hingga kapan proses evakuasi selesai. Setidaknya upaya belum berhenti dan dilakukan semaksimal mungkin. Beberapa bantuan dari negara tetangga berdatangan. Singapura mengirimkan pesawat militer yang mengangkut barang bantuan dan landing pada Kamis (1/1/2015) siang. Mereka membawa sejumlah peralatan deteksi sonar di kedalaman laut. Alat ini mampu mendeteksi kedalaman dan permukaan laut hingga radius tertentu. Sehingga bisa mendeteksi korban yang di luar badan pesawat.
[caption id="attachment_344523" align="aligncenter" width="580" caption="Nampak lautan beriak, dilihat dari Hercules. (Foto Ganendra)"]
Hingga jelang sore hari cuaca diliputi hujan saat aku dan teman lainnya memasuki badan pesawat Hercules dengan tujuan Bandara Halim Jakarta. Perjalanan lebih panjang menempuh durasi hampir 4 jam. Pasalnya Hercules bergerak pelan dan rendah diatas permukaan laut. Sekalian melihat kondisi di sekitar permukaan laut di jalur menuju Ibukota.
Tak banyak kata. Di dinginnya AC pesawat penerjun itu, tak banyak yang terjaga, mungkin kelelahan baru terasa. Namun satu harapan yang sama bagi siapapun yang pernah ke Bandara Pangkalan Bun, bahwa semoga tetap pantang menyerah dalam misi mengumpulkan ‘serpihan asa' bagi sanak saudara yang menjadi korban musibah Air Asia QZ8501. Harapan yang seyogyanya ada di hati nurani saudara-saudara setanah air. Doa untuk para korban. #RIP
@rahabganendra