Cerminnya adalah hubungan harmonis, saling peduli misal dalam hubungan keluarga, mendidik anak, merupakan buah dari menumbuhkan rasa kasih dan cinra. Sikap dan rasa yang bisa bermakna luas diperuntukkan bagi semua orang.
Mensyukuri Segala HalÂ
Tentu kita semua bersepakat, kalau bersyukur itu menghadirkan rasa damai dalam hati.
Pak Tjip melalui artikelnya berjuul, "Merawat Kedamaian Hati", bahkan mengatakanbahwa "Aneh tapi nyata, hanya dengan mengucap syukur, ada rasa nyaman dan aman dalam hati."
Saya membuktikan seniri, rasa syukur itu sikap mulia yang bisa membunuh rasa emosi negatif. Iri hati, takabur, perasaan selalu berkekurangan dan lain-lain.
Jika kita memiliki kemampuan bersyukur, menrima apa yang kita miliki, menerima segala garis hidup ketentuanNya, maka kebahagiaan itu akan datang memberi rasa damai.
Seperti yang ditulis Pak Tjip, "Kebahagiaan adalah bersyukur kepada Tuhan untuk semua yang ada pada diri kita. Walaupun masalah hidup selalu ada." Â
Bersikap Bijak
Banyak yang bisa kita bisa pelajari tentang bersikap bijak dalam menghadapi semua hal dalam hidup, dari artikel Pak Tjip dan Bu Rose. Saya ambil petikannya dari 2 artikelnya.
Pertama soal Janji. Saya sepakat dengan artikel berjudul "Apa yang Diucapkan adalah Janji".
Bahwa sesungguhnya apa yang kita ucapkan merupakan sebuah janji. Dan janji harus ditepati.
Saya bersepakat, karena ingkar janji itu menimbulkan dampak negatif, merugikan orang lain. Terlebih lagi, pada diri sendiri, janji itu mencerminkan sebuah sikap bertanggungjawab.