Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih KAI Tak Sebatas Panjang Rel Kereta

23 Oktober 2024   20:32 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:26 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Progres kelola PT Kereta Api Indonesia (KAI) semakin memikat pasca pandemi. Baik dari segi layanan maupun fasilitas. Lambat laun, peningkatan itu semakin berkelas, mengikuti semangat standar kelas dunia. Ini sekelumit cerita perjalanan manis saya, bersama kereta milik KAI saat mudik 2024, tahun ini.

PELAN-pelan tas ransel di punggung saya taruh di lantai depan meja boarding pass. Saya ikut membantu cek isi dompet di tangan kakak saya. Perempuan itu terlihat panik. Beberapa kartu sudah dikeluarkan dari dalam dompetnya. Namun tak ditemukan benda yang dicarinya, KTP.

"Kalau ga ada, ada foto KTPnya gak Bu?" terdengar suara pria petugas boarding itu.

"Oiya, bisa ya pak? Ada, ada," jawab kakak.

Sejurus kemudian dia segera membuka file di smartphonenya. Ketemu. Lalu ditunjukkan ke petugas.  

"Ibu mundur dikit, saya akan foto," kata petugas itu.

Sejurus kemudian, tiket cetak kereta Argo Semeru 18 rute Jakarta -- Yogyakarta, berhasil di tangan. Lega rasanya. Rasa panik hilang. 

Insiden pagi pada Rabu 3 April 2024 itu pengalaman pertama bagi saya dan kakak, tak membawa kartu tanda pengenal (fisik). Jadi wajar kalau kami panik. Untung petugas membantu menangani dengan baik. 

Saya tengok jarum angka di jam tangan saya. Masih ada waktu 45 an menit dari waktu jadual keberangkatan jam 06.20 WIB.  

Setelah menerima koper-koper dan tas bawaan dari porter, kami berempat bergegas "scaning" lalu masuk menuju ke peron atas. Peron Stasiun Gambir, Jakarta Pusat itu, cakep menghadap langsung megahnya "puncak emas" Monumen Nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun