Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ironi Anies, Plot Twist Pilkada Jakarta 2024

31 Agustus 2024   02:40 Diperbarui: 31 Agustus 2024   02:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi keran demokrasi yang terbuka, tidak serta merta membuat warga pemilih mendapat kemudahan memilih paslon yang diinginkannya. Kandidat tergantung sodoran parpol. Meski semakin banyak parpol yang dimudahkan untuk mampu mengusung paslon tanpa koalisi. Politik tetap bermain.

Tentu ada keterkaitan dengan politik masa depan menyangkut "bertumbuhnya kader internal partai." Pasti lebih diutamakan kader (baca: pilihan sendiri) daripada merawat portofolio tokoh lain yang bahkan tidak menguntungkan.

Bagaimana pun politik Indonesia cenderung didesain untuk membentuk kepeminpinan nasional pada pilpres nasional 5 tahun ke depan.

Masuk akal, apabila saat ini Anies dihambat pertumbuhannya. Mengingat banyak profil calon pemimpin masa depan lain yang digadang-gadang. Sebut saja misalnya Gibran dan kader parpol lainya. 

Anies Mau Kemana?

Anies sepertinya gak akan mungkin mengubur mimpinya menjadi R1 negeri ini. Untuk menggapai kursi tertinggi itu, Anies butuh menggaungkan namanya terus menerus di kancah perpolitikan tanah air.

 Jika tidak, nama Anies akan tenggelam. Namanya akan dilupakan orang. Mimpi menggapai kursi singgasana istana pun makin menjauh dan kabur.

Jalan untuk merawat Namanya di benak orang, bisa melalui cara politik formal atau non formal.

Politik formal mesti melalui partai, baik menjadi kader partai atau pun mendirikan partai sendiri. Hmmm sepertinya Anies gak terlalu berminat masuk parpol. 

Mengingat selama ini, jalannya pada jalur indepenen. Kalau minat, sudah dari dulu kali masuk parpol. Atau selama ini merasa gak urgen masuk parpol? Bisa jadi.

Sementara jalur non formal, bisa menjadi tokoh masyarakat non partai untuk memelihara ide-idenya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun