Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bertahan 73 Tahun, Es Krim Kegemaran Presiden Soekarno ini, Kini Berjibaku Melawan Redup

3 Agustus 2024   10:57 Diperbarui: 3 Agustus 2024   14:25 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan:  Es krim Tjanang/ Tjan Njan di Hotel Cikini, Jakarta Pusat. Dokumen pribadi.

Perjuangan panjang bisnis es krim ini untuk eksis, begitu heroik. Jalan terjal kerasnya persaingan usaha hingga soal diskriminasi nama yang  mendera, tak membuatnya surut. Es krim tradisional yang awal dirintis 6 tahun pasca kemerdekaan Republik Indonesia ini, tetap eksis hingga saat ini. Membawa kisah manis sebagai es krim kegemaran Presiden Soekarno dan Soeharto pada masanya. 

CUACA lumayan terik, di waktu tengah hari, saat aku menyusuri halaman sebuah gedung menjulang kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Juli 2024.

Halaman di samping kanan  gedung itu merupakan akses menuju pintu masuk. Pintu masuk lobby hotel, yakni Hotel Cikinil, salah satu ikon kawasan historis Cikini. 

Di dalam ruangan lobby tak begitu luas. Di sebelah kiri, ada 3 meja dengan masing-masing dilengkapi dua kursi pada 2 meja. Satu meja lainnya, ada sebuah bangku gak terlalu panjang.

Di meja ujung nampak satu kursi kosong. Kursi satunya, diduduki seorang perempuan asing berkulit gelap. Turis. Dia sedang menelpon, berbicara dalam Bahasa Inggris. 

Di seberang meja, ada sebuah boks berpendingin. Ukuran sedang gak jauh dari meja resepsionis hotel. 

Ada dua buah foto. Satu berpigura warna keemasan, tertempel pada dinding, persis di atas boks. Foto hitam putih yang sudah pudar. Agak buram. Mengindikasikan lamanya usia foto.

Gambarnya, sebuah bangunan berasitektur zaman dulu. Tertulis Toko Tjan Njan. Satunya lagi ada tulisan tahunnya, 1951. 

Inilah es krim legendaris yang pernah berkibar di era Presiden Soekarno yang sekarang hampir dilupakan orang. 

Sekarang nafas panjangnya  masih berdetak "numpang" di satu sudut ruang lobby hotel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun