Terus, ada iringan musik selama pasar dibuka. Musik ala Jawa, seperti karawitan dan campur sari.
Nuansa yang "Jawani" banget ini yang bikin saya merindukannya. Btw kalau ada suara kicau burung perkutut, makin lengkap lagi ya.
Memantik Inspirasi Wisata Hijau
Pasar Doplang menempati area area kebun kayu jati dengan luas 4.000 meter persegi. Lokasinya di kebun jatti, dengan pepohonan jati yang menjulang. Area dikelilingi sawah.
Bayangin suasananya kalau saat pagi hari. Mengesankan kan?
Menghijau, sedap dipandang mata. Pemandangan yang teramat sulit saya lihat di kota. Kesan dekat dengan alam sangat terasa.Â
Ditunjang oleh kebijakan "No plastic" saat berada di pasar. Ya, penggunaan kantong plastic dilarang.
Semua makanan dinikmati dengan alas daun jati dan daun pisang. Makannya lebih sedap "dipuluk" atau langsung menggunakan tangan. Tenang tersedia pancuran air dari bambu untuk cuci tangan.
Sementara kalau mau ngopi, atau minum lainnya, menggunakan gelas berbahan tanah/ gerabah.
Dengan nuansa kayak gini siapa yang gak kangen coba?Â
Oleh karenanya, tempat ini selalu ingin balik mengunjunginya saat mudik. Menuntaskan segala kerinduan akan kehidupan ala budaya Jawa melalui vibes budaya Jawa ala Pasar Doplang.