Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengulik Kujang Pusaka Bareng Abah Wahyu, Satu-satunya Pengrajin Kujang di Bogor

11 Juni 2024   22:46 Diperbarui: 20 Juli 2024   03:22 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bengkel yang dikenal dengan nama Paneupaan Kujang Pajajaran milik Abah Wahyu itu berada persis di samping Sungai Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat.

Abah Wahyu tidak sendiri, ada 2 pemuda, karyawannya yang membantunya.  Merekalah yang membantu menggerinda, menghaluskan kujang dan lain-lain. Sementara, Abah Wahyu yang menempa, dan membentuk logam mentah menjadi bentuk kujang. Pasalnya, menempa kujang tidak boleh sembarangan.

Abah Wahyu selalu berpegang pada "tetekon" atau aturan adat budaya Sunda dalam pembuatan kujang pesanan, khususnya Kujang Pusaka/ Ageman. Itu sesuai dengan pesan guru budaya Abah Wahyu yang bernama Anis Jati Sunda.

Kujang di Galery Kujang Pajajaran Abah Wahyu di Bogor. (Foto dokpri)
Kujang di Galery Kujang Pajajaran Abah Wahyu di Bogor. (Foto dokpri)

Pemesan tidak bisa menentukan jenis kujangnya apa. Tapi Abah Wahyu yang menentukan kujang apa yang cocok (termasuk menentukan nama kujang) bagi pemesannya. Harus diketahui dulu, data pemesan seperti nama aslinya, nama bapaknya, hari lahir, dan profesi.

Selain itu dalam persiapan membuat Kujang Pusaka, Abah Wahyu harus dalam kondisi puasa, sesuai dengan aturan adat. Abah Wahyu biasanya menyesuaikan dengan puasa sunah, yakni puasa pada hari Senin dan Kamis. Di kedua hari itulah, Abah Wahyu biasa melakukan penempaan pertama untuk membuat kujang Pusaka. 

Untuk kujang jenis lain, seperti kujang aksesoris tidak dilakukan persiapan seperti puasa.

Melihat proses pembuatan kujang di bengkel Abah Wahyu, sepertinya tidak rumit. Namun butuh waktu. Sejak 2 tahun lalu, sudah menggunakan alat mekanik penempa logam, besi dan baja, yang membuat penempaan lebih cepat dan mudah.  Alat itu bantuan dari sebuah kampus di Bogor.

Sayangnya peminat pembuat kujang sampai saat ini, hampir tidak ada. Meski bengkel dan gallery Abah Wahyu banyak dikunjungi generasi muda, seperti mahasiswa dan pelajar. Itu membuat Abah Wahyu prihatin. Padahal kujang adalah kearifan lokal peninggalan leluhur budaya Sunda yang harus dilestarikan. Hingga saat ini Abah Wahyu merupakan satu-satunya pengrajin kujang yang ada di Bogor.

Menemukan Kujang Peninggalan Era Pajajaran

Ada pertanyaan menarik, mengapa Abah Wahyu bertahan membuat kujang dan menjadikannya sebagai profesi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun