Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tentang ...

14 Oktober 2015   22:38 Diperbarui: 14 Oktober 2015   22:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

andaikan sanggup menahan berlalu pagi
dan subuh yang tak perlu pergi
mungkin tenang tak perlu bersusah menanti
bernyanyi tentang tunas-tunas harapan
mengawali setiap mimpi yang terlukiskan
hati

andaikan bisa menghapus ragu redam terik
dan panggang panas yang menjilat sekujur waktu
mungkin api-api amarah di hati
tlah padam tak terkenali
oleh sejuknya ayat Tuhan yang teresapi
nurani

andaikan mampu memaknai senja
dan petang yang merangkul gulita
bahwa terang tak pernah tiada
dan gelap penyeimbang adanya
mungkin urat-urat tak lagi tertarik akan nafsu-nafsu kebencian
dan mendung-mendung berganti dengan kesadaran
lalu nyanyian hakiki keTuhanan terlantunkan
dan berkisahkan

tentang toleransi
tentang dunia fana  
tentang langit abadi surga
tentang Tuhanku Tuhanmu

***

Jakarta – 14 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun