Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kaki-kaki

26 Maret 2015   23:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

kaki-kaki itu menua
nampak redup di garis nafas renta
sarat bangkai-bangkai kisah lama
mungkin tenggelam lalu sirna
sisakan langkah dan berhitung
tentang masa

dalam dirinya tersimpan segala penopang beban
yang pernah menolak letih dan segala keringat menyerah

dalam dirinya terpatri kekuatan segala langkah-langkah api
yang lantang menerjang segala batu terjal di sisa pahit bumi

dalam dirinya terkenang lagu-lagu kejayaaan masa lalu
yang kokoh mencipta nafas-nafas terkasih dalam bingkai cinta

lalu dimana kakimu?
kiri
kanan
adakah saling cemburu
berebut tempat di depan atas yang lain?

semoga tidak
mereka saling mengisi
mereka saling mengasihi
mereka saling menghormati

dan mungkin suatu hari nanti
saat mata kaki menengok ke belakang
dia sudah menjejak hamparan tujuan
disana - di langit tanpa tepi dan tiada menua

***

Jakarta - 26 Maret 2015
@rahabganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun