Pada tahun 2023 diproyeksikan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga mencapai 69,9 juta ton dan diharapkan dapat dikurangi menjadi 18,9 juta ton atau 27%.Â
Bank sampah menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh warga masyarakat sebagai perwujudan kesadaran mengelola sampah. Mengelola sampah sendiri diartikan sebagai pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dari rumah sampai ke bank sampah, pengolahan, dan pemrosesan akhir.
Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi (Permen Lingkungan Hidup nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah).
Warga RT 001 sampai RT 009/ 027 Kalibang Tengah Bekasi Utara setiap hari tertentu mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, gelas plastik, kardus, barang elektronik bekas, endol, kertas, koran, majalah, peralatan dapur dari alumunium, bahkan tutup galon dan tutup botol atau apapun sampah yang masih bernilai ekonomi.Â
Setelah terkumpul dari masing-masing warga, maka mereka akan ke tempat pengumpulan sampah sementara yang ada di RT masing-masing.
Selanjutnya, setelah dijadikan satu, sampah kemudian dibawa ke tempat penimbangan yang terletak di kantor RW 027. Nama bank sampahnya adalah Bank Sampah Matahari dengan Ketua Ibu Siti Ngaisah dan Pembimbing Pak Uu Tustandi (Ketua RW027)
Memang Bank Sampah Matahari belum layak seperti persyaratan minimal bank sampah yang harus berlantai tidak licin, luasnya kurang lebih 40 meter persegi, kedap air, berdinding kuat, rata, bersih dan berwarna terang, mempunyai ventilasi, atap serta langit-langit. Bank Sampah kami jauh dari itu. Namun semua itu bukan menjadi halangan untuk membangun bank sampah.
Tujuan bank sampah kami adalah mengurangi buangan sampah ke TPS sekaligus mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial di wilayah kami.
Para ibu yang bergerak di bank sampah adalah mereka yang ikhlas dan sadar bahwa ini adalah kerja sosial, jadi tidak mendapatkan honor atau gaji. Mereka hanya mendapat uang lelah dari hasil penimbangan sampah-sampah mereka.