Mohon tunggu...
R Agung Prapto S
R Agung Prapto S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru dan penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bank Sampah Matahari RW 027: Upaya Kecil dalam Mengelola Sampah Domestik

22 Februari 2023   12:30 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:56 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Sampah RW 027/Dok Pribadi

Manusia dalam setiap aktivitas kesehariannya baik itu sadar atau tidak sadar pasti menghasilkan sampah. Lalu apa itu sampah?

Menurut UU nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Berdasarkan pengertian tersebut sampah dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroba, dan sampah anorganik adalah sampah dari bahan-bahan non hayati, berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sampah sayuran dan buah-buahan, sisa pembungkus selain plastik, karet dan kertas. Sedangkan sampah anorganik masih dikategorikan lagi berdasarkan jenisnya yaitu sampah logam, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, dan sampah detergen.

Lain itu sampah juga dibedakan menjadi dua, yaitu sampah rumah tangga (domestik) dan sampah industri serta kawasan publik lainnya. Namun yang akan kita bahas adalah sampah yang berasal dari rumah tangga.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN Kementerian LHK) komposisi sampah berdasarkan jenisnya paling banyak adalah sampah sisa makanan sebanyak 41,1% dan yang paling sedikit adalah sampah karet/kulit yaitu sebesar 1,9%. 

Sementara menurut komposisi sumber sampah, penghasil sampah terbesar adalah sampah rumah tangga sebesar 43,3% sedangkan yang paling sedikit adalah sampah dari lain-lain 1,7%.

Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari aktivitas keseharian dalam rumah tangga tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sedangkan sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari berbagai kawasan antara lain kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Untuk mengurangi jumlah timbulan sampah dari kedua jenis sampah tersebut di atas dilakukan melalui kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang, dan pemanfaatan kembali sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.

Pada tahun 2023 diproyeksikan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga mencapai 69,9 juta ton dan diharapkan dapat dikurangi menjadi 18,9 juta ton atau 27%. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Bank sampah menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh warga masyarakat sebagai perwujudan kesadaran mengelola sampah. Mengelola sampah sendiri diartikan sebagai pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dari rumah sampai ke bank sampah, pengolahan, dan pemrosesan akhir.

Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi (Permen Lingkungan Hidup nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah).

Warga RT 001 sampai RT 009/ 027 Kalibang Tengah Bekasi Utara setiap hari tertentu mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, gelas plastik, kardus, barang elektronik bekas, endol, kertas, koran, majalah, peralatan dapur dari alumunium, bahkan tutup galon dan tutup botol atau apapun sampah yang masih bernilai ekonomi. 

Setelah terkumpul dari masing-masing warga, maka mereka akan ke tempat pengumpulan sampah sementara yang ada di RT masing-masing.

Selanjutnya, setelah dijadikan satu, sampah kemudian dibawa ke tempat penimbangan yang terletak di kantor RW 027. Nama bank sampahnya adalah Bank Sampah Matahari dengan Ketua Ibu Siti Ngaisah dan Pembimbing Pak Uu Tustandi (Ketua RW027)

Kunjungan Lurah Kaliabang Tengah ke Bank Sampah Matahari/Dok Pribadi
Kunjungan Lurah Kaliabang Tengah ke Bank Sampah Matahari/Dok Pribadi

Memang Bank Sampah Matahari belum layak seperti persyaratan minimal bank sampah yang harus berlantai tidak licin, luasnya kurang lebih 40 meter persegi, kedap air, berdinding kuat, rata, bersih dan berwarna terang, mempunyai ventilasi, atap serta langit-langit. Bank Sampah kami jauh dari itu. Namun semua itu bukan menjadi halangan untuk membangun bank sampah.

Tujuan bank sampah kami adalah mengurangi buangan sampah ke TPS sekaligus mengumpulkan uang untuk kegiatan sosial di wilayah kami.

Para ibu yang bergerak di bank sampah adalah mereka yang ikhlas dan sadar bahwa ini adalah kerja sosial, jadi tidak mendapatkan honor atau gaji. Mereka hanya mendapat uang lelah dari hasil penimbangan sampah-sampah mereka.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Dan yang mereka pahami adalah bank sampah ini merupakan usaha sadar warga untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Mereka juga paham bahwa harga dari sampah itu sangat tidak menentu, karena berdasarkan harga pasaran. Kadang harganya tinggi tetapi di saat lain harganya turun atau lebih kerennya harga sangat fluktuatif.

Sebuah langkah kecil yang patut diberi apresiasi. Memang dalam kepengurusan RW 027 periode tahun 2021- 2026 sekarang, kegiatan yang terkait lingkungan hidup sedang digalakkan. Antara lain kebun tanaman pangan, bank sampah dan eco enzyme, pembenahan jalan lingkungan, dll. 

Di bawah koordinator Bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup yang digawangi oleh Pak Aryo Yudo Paryono dan Bu Sri, kegiatan mulai menggeliat. Mereka bersinergi dengan Poktan (Kelompok Kegiatan) 4 PKK RW 027 yaitu Bidang Kesehatan Masyarakat dan Kebersihan Lingkungan di bawah komando Ibu Ani Widayati. Tentu tidak boleh ditinggalkan adalah kesadaran warga RW 027 yang menginginkan lingkungannya nyaman dan bersih serta asri. 

Semoga kegiatan Bank Sampah Matahari RW 027 mampu terus berkarya mengurangi timbulan sampah di lingkungan RW 027 Kaliabang Tengah Bekasi Utara. Salam lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun