ilmu komunikasi, karena ilmu komunikasi adalah bidang yang dinamis, luas, dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.
Sinergi adalah sebuah kerjasama yang menghasilkan sesuatu yang lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Jiwa perubahan adalah sikap yang selalu siap dan berani menghadapi tantangan dan peluang baru. Kedua hal ini sangat penting bagi mahasiswaMahasiswa ilmu komunikasi harus mampu bersinergi dengan sesama mahasiswa, dosen, praktisi, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan ilmu komunikasi. Dengan bersinergi, mahasiswa ilmu komunikasi dapat saling belajar, berbagi, dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan praktik komunikasi. Sinergi juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas output akademik dan non-akademik mahasiswa ilmu komunikasi, seperti penelitian, publikasi, karya kreatif, pengabdian masyarakat, dan prestasi lainnya.
Mahasiswa ilmu komunikasi juga harus memiliki jiwa perubahan yang tinggi, karena ilmu komunikasi selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, media, budaya, dan masyarakat. Mahasiswa ilmu komunikasi harus mampu mengikuti dan mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut dengan cara yang kritis, kreatif, dan inovatif. Jiwa perubahan juga dapat mendorong mahasiswa ilmu komunikasi untuk menjadi agen perubahan yang positif bagi lingkungan sekitarnya, baik di kampus maupun di masyarakat.
Untuk meningkatkan sinergi dan mewujudkan jiwa perubahan, mahasiswa ilmu komunikasi dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
Mengikuti dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan akademik dan non-akademik yang diselenggarakan oleh program studi, fakultas, universitas, maupun organisasi-organisasi eksternal yang relevan dengan ilmu komunikasi.
Membangun jejaring dan kerjasama dengan sesama mahasiswa ilmu komunikasi dari berbagai universitas, baik di dalam maupun di luar negeri, melalui media sosial, forum diskusi, pertukaran pelajar, konferensi, dll.
Membaca dan menulis secara rutin tentang topik-topik terkini yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, baik dari sumber-sumber akademik maupun populer, dan menyebarkan hasil bacaan dan tulisan tersebut kepada khalayak yang lebih luas.
Mengembangkan minat dan bakat di bidang-bidang yang mendukung ilmu komunikasi, seperti fotografi, videografi, desain grafis, jurnalistik, public speaking, dll., dan menunjukkan karya-karya tersebut kepada publik.
Menjadi sukarelawan atau relawan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang membutuhkan keahlian komunikasi, seperti bantuan bencana, advokasi hak asasi manusia, kampanye lingkungan hidup, dll.
Menyampaikan ide-ide atau usulan-usulan perbaikan atau inovasi untuk program studi ilmu komunikasi maupun universitas secara umum kepada pihak-pihak yang berwenang.
Dengan melakukan hal-hal di atas, mahasiswa ilmu komunikasi dapat meningkatkan sinergi dan mewujudkan jiwa perubahan yang akan bermanfaat bagi diri sendiri, program studi ilmu komunikasi, universitas, dan masyarakat. Semua informasi yang berkaitan diatas saya dapatkan dari suatu acara himpunan yang terselenggara di Universitas Islam 45 Bekasi yaitu Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi atau biasa disebut HIMIKOM.Â
Pada tanggal 23 Juni 2023 terselenggaralah Musyawarah besar (Mubes) yang ke 9 pada ruang kecil di FKSB ( Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa ). Seluruh rangkaian acara di turut sertakan para mahasiswa ilkom mulai dari semester 2 sampai dengan semester 6. Acara tersebut menyusung tema "Meningkatkan Sinergi dan Mewujudkan Perubahan Mahasiswa Ilmu Komunikasi" ada berbagai macam topik yang dibahas seperti atribut Himikom ( mulai dari makna lambang, semboyan, pdh), keanggotaan Himikom ( anggota biasa, anggota istimewa, anggota kehormatan, serta persyaratan keanggotaan), kepengurusan, hak dan kewajiban pengurus, penghentian anggota, sanksi-sanksi dan program kerja himpunan itu sendiri.Â
Dalam berorganisasi tentunya perlu tanggung jawab yang tinggi oleh karena itu mahasiswa penting sekali memanajemen waktu dengan baik. Karena berorganisasi tidak boleh mengganggu kewajiban utama sebagai mahasiswa yaitu belajar, dan kuliah. Pentingnya manajemen waktu juga bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap fit (tidak drop) sehingga tubuh akan selalu fresh. Hal itu sesuai sekali dengan tagline FKSB yaitu "Fresh in Action".Â
Jangan juga jadikan organisasi sebagai wadah untuk menuntut ilmu yang lebih diprioritaskan daripada masuk kelas untuk kuliah. Berorganisasi membutuhkan cara yang tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut adalah cara berorganisasi yang keren menurut saya :
Membuat visi dan misi yang jelas
Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, sebuah organisasi dapat bergerak secara focus dan terukur.
Membuat aturan dan struktur organisasi yang terarah
Dengan membuat aturan dan struktur organisasi yang terarah, organisasi dapat berjalan secara tertib dan efektif.
Merekrut sumber daya manusia yang baik
Dengan merekrut sumber daya manusia yang baik, organisasi dapat memiliki anggota yang profesional dan kompeten dalam bidangnya.
Tegaskan masing-masing peran dan tanggung jawab.Â
Dengan menegaskan masing-masing peran dan tanggung jawab, organisasi dapat menghindari konflik dan kesalahpahaman.
Membuat rencana kerja yang baik.Â
Dengan membuat rencana kerja yang baik, organisasi dapat menentukan prioritas, sumber daya, waktu, dan evaluasi dari setiap kegiatan.
Membangun profesionalisme dan budaya kerja yang baik.Â
Dengan membangun profesionalisme dan budaya kerja yang baik, organisasi dapat meningkatkan kualitas dan kinerja dari setiap anggota.
Daftar RujukanÂ
https://www.kitapunya.net/cara-berorganisasi-yang-baik/
https://pejoang.com/cara-berorgranisasi-yang-baik/
https://www.ex-school.com/artikel/10-cara-ini-dapat-membangun-organisasi-yang-sukses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H