[caption id="attachment_288605" align="alignright" width="363" caption="Queen Lurah Susan (dok Ragile)"][/caption]
Angin kencang berhembus selepas bedug Isya dari sayap-sayap Monumen Nasional (Monas) ketika sebuah permainan kartu sedang di gelar di bawah pohon beringin di tepian kolam.
Duduk lesehan dalam formasi segi empat adalah 4 pengadu nasib: Mentri Dalam Negri (Gamawan Fauzi), Ketua FPI (Habib Rizieq Shihab), Gubernur Jakarta (Jokowi), dan Wakil Gubernur (Ahok).
Kain sarung bermotif kotak-kotak dijadikan alas main kartu atas prakarsa Jokowi. Puluhan penonton merubung di belakang 4 pemain layaknya laron menari-nari mengitari 4 buah lampu neon yang sering byar-pet. Mereka nonton dalam posisi jongkok.
Asap rokok mengepul layaknya dupa mengundang mahluk halus dan lelembut dari persembunyiannya dalam tubuh pohon beringin.
* Permainan dimulai...
Kartu remi dikocok oleh Ahok kemudian dibagi-bagikan sama banyaknya kepada 4 pemain. Diam-diam Ahok mencuri pandang kepada 3 pemain untuk membaca mimik, menerka nilai sebaran kartu, kemudian menyodorkan kartu pembuka.
* * *
[caption id="attachment_288469" align="aligncenter" width="318" caption="Wakil Gubernur Jakarta Ahok (sumber: Kompas.com)"]
PLAK!
Sebuah kartu pembuka dibanting oleh Ahok di atas sarung kotak-kotak yang dijadikan alas bermain kartu. Ahok membantingnya dengan ayunan tangan dalam gerak diperlambat (slow motion) untuk menghasilkan efek cuek.