Kesiapan Prabowo sudah membahana di Singapura beberapa bulan lalu. Dia bilang Indonesia wajib mengutamakan nasionalisme dan kesejahteraan ekonomi. Sambil mengkhawatirkan ekstrimisme agama seperti PERDA di Tasikmalaya. Pidato Prabowo di Singapore itu ibarat mukaddimah pengumuman "I'am ready for the next president". Dan dikutip oleh banyak media luar negeri.
Jokowi yang terkesan ndeso dan imut-imut tentu tak akan menolak jika diberi amanah untuk jadi Wakil Presiden mendampingi Prabowo.
Ahok...
Ahok konon pernah ke Amerika tahun 2008 buat dukung Barack Obama. Konon dia terilhami oleh kisah sukses Obama, minoritas kulit hitam yang memenangi Pemilihan Presiden Amerika. Namun Ahok menanggung beban "double minorities" di ranah politik indonesia. Sehingga perjuangan politiknya lebih keras dan lebih terjal.
Namun dalam alam demokrasi apapun idiologi Anda adalah sah untuk diperjuangkan sepanjang taat hukum dan konstitusi. Rakyat taunya beres, aman, adil dan makmur. Maka bisikan kemenangan buat Jokowi-Ahok-Prabowo dari majalah The Economist pantas disambut dengan senyum-senyum kecil, apapun isi hati Anda.
***
Ragile, 19-09-2012
*) sumber rujukan:
*
economist.com: Indonesian Politics: A Solo Show
*
http://ericlandrews.hubpages.com/hub/Bilderberg-2012-Myth-to-Media-Spotlight
*
http://webworks.typepad.com/lakecountyfiscalrangers/2012/06/this-is-bilderberg-2012-week-we-tell-you-about-a-secretive-international-group-affecting-freedom.html
*
www.bilderbergmeetings.org/participants_2011.html
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H