Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapan Nikah Membawa Berkah Jadi Solusi Segudang Masalah?

28 September 2011   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah kebetulan atau kehendak Allah, sebuah pernikahan mampu melahirkan iklim dan suasana baru yang mengubah nasib dan peruntungan dalam menjalani kehidupan. Sebagai sorang muslim saya percaya betul bahwa pernikahan membawa berkah jika:

1) berniat kuat untuk membangun sebuah rumah tangga yang harmonis, bahagia, dan permanen,

2) mengutamakan kesakralan pernikahan,

3) tidak menghamburkan uang untuk pesta pernikahan,

4) diselenggarakan selekasnya jika kedua pihak sudah siap secara fisik dan mental,

5) ingat bahwa bagi muslim adalah anjuran kuat untuk nikah sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

Pengalaman dan pengamatan pribadi saya menunjukkan bahwa sebuah pernikahan menjadi titik awal sekaligus titik balik untuk menuju bahtera kehidupan penuh berkah. Dalam artian bahwa segala kekurangan di masa sebelum nikah bisa jadi terpenuhi secara menakjubkan. Kadang misterius. Tidak masuk akal. Namun nyata.

Pada saat yang sama hadirnya keberkahan menggusur masalah-masalah rumit yang tiba-tiba selesai begitu saja seakan kelar tanpa upaya. Namun kejadian ini hanya bisa diyakini dan dibuktikan ketika mengalami sendiri dan atau mengamati pasangan suami-istri baru yang mampu memperbaiki kualitas kehidupan dalam tempo segera.

B. Mengubah Musibah Menjadi Berkah

Adalah lumrah jika ketakutan menghantui calon pengantin untuk segera mengikatkan diri. Biasanya merasa belum cukup untuk nafkah padahal takut tidak mampu hemat anggaran belanja. Biasanya takut pesta pernikahan tidak mengesankan para undangan, padahal yang penting adalah perjalanan bahtera rumah tangga ke depan. Biasanya dipersulit oleh tradisi ritual nikah yang memakan banyak biaya, padahal ritual inti nikah (ijab-kabul) sudahlah cukup. Biasanya  terdorong menampung kemauan pihak luar agar acara pernikahan dilengkapi dengan ini-itu sekomplit mungkin agar gengsi menanjak, padhal bisa jadi habis nikah terlilit hutang yang jadi bibit ketegangan.

Ketakutan-ketakutan yang melanda seperti di atas tanpa disadari telah mewujud jadi musibah pribadi-pribadi yang terlibat dalam persiapan pernikahan. Semakin lama menunda nikah semakin bergolak, sirna kepastian, berganti menjadi ketegangan antar calon mempelai dan antar calon besan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun