Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Bosen Fatwa Haram Tiap Hari

2 November 2011   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:09 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Emmm. Ya gak begitu. Pokoke masjid rumah Allah. Suara masjid suara Allah. Titik." Ibnu Suhair emosi.


Warga kampung menyimak. Masing-masing punya pandangan beragam. Ada yang nyeletuk, "Masjid sepi catur disalahin. Introspeksi dong..."


Ada yang mesem-mesem, "Ustad beraninya sama tukang becak doang. Coba kalo pejabat yang maen catur, hmmmm..."


Ada yang bercanda, "Pagi-pagi buta bukannya kelonan ama bini malah maen catur, hihihihihi."


Ada yang geram, "Bagus, haramin aja catur kecuali sholat dulu di masjid baru halal maen catur."


Ada yang curiga, "Huh. Speaker dimanfaatkan buat ngomelin warga saben hari 24 jam gak ada istirahatnya. Ntar abis ngomelin minta sumbangan deh."


Ada yang ati-ati, "Perasaan dulu nabi ngasih contoh dakwah dengan kelembutan hati dan akhlak mulia. Simpatik, gitu. Sekarang koq adu keras kayak mau maen bunuh ama yang gak nurut?"


Ada yang cemas, "Sudah, dengar kata Ustad. Terus jangan melakukan ghibah (menggunjing), dosa!"


Ada yang usil, "Hmmm... Kalo kita-kita bicara dibilang ghibah. Kalo Ustad tiap saat nyindir warga pake pengeras suara, namanya apa yah? Hahaha..."


DAN KOMPETISI BERLANJUT...


Ibnu: "Pak Jokerseh, kapan sampeyan bubarkan tukang becak maen catur di teras warung nasi? Catur kan kami bilang haram."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun