Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Bosen Fatwa Haram Tiap Hari

2 November 2011   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:09 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Subuh-Subuh pengeras suara masjid melengking, "Assalamualaikum... Baiklah saya jawab... Bermain catur itu haram. Haram karena... ... ..."... Pada saat yang sama di teras warung nasi sebelah masjid berderet papan catur di atas meja, bebera tukang becak asik mikir buat ngutak-atik buah catur untuk menang. Pada saat yang sama warga sekitar ngelus-ngelus dada, heran "hihihi...ada apa lagi pagi-pagi jejeritan? Siapa mengusik siapa?...". Pasti ada apa-apanya. Dan benar juga.


PERSAINGAN PENGURUS MASJID DENGAN SEKRETARIAT OLAH RAGA:


Entah ide dari mana warung sebelah masjid yang merangkap kantor Sekretariat Olah Raga Kampung melengkapi diri dengan pengeras suara. Dengan itu mudah menyampaikan pesan kepada warga jika ada acara olah raga. Tadinya tidak masalah tapi kemudian berbenturan dengan pengurus masjid yang merasa tersaingi. Soalnya seruan Sekretariat Olah Raga sangat diperhatikan warga, tapi tidak demikian dengan seruan pengurus masjid. Jumlah kehadiran peserta olah raga dan penontonnya jauh lebih banyak daripada jamaah yang ibadah di masjid.


Dalam hal ini Ibnu Suhair mewakili pengurus masjid, Jokerseh mewakili Sekretariat Olah Raga.


Persaingan dua kubu makin terasa. Jokerseh berdalih bahwa pengeras suara hanya dipakai saat tertentu saja dan dibatasi hanya sampai jam 9 malam. Ibnu Suhair berdalih bahwa masjid itu rumah Allah maka bebas bersuara kapan saja dengan pengeras suara.


"Menentang suara dari masjid sama sama melawan Allah," jelas Ibnu Suhair.


"Maaf, emang yang bersuara itu manusia apa Allah?" tanya Jokerseh.


"Yang bersuara manusia dengan mengutip wahyu Allah."


"Maaf, Katanya manusia tidal luput dari khilaf dan dosa."


"Betul sekali."


"Maaf, Kalo begitu karena yang bersuara dari masid adalah manusia maka tidak luput dari khilaf dan dosa. Begitu masudnya?".


"Emmm. Ya gak begitu. Pokoke masjid rumah Allah. Suara masjid suara Allah. Titik." Ibnu Suhair emosi.


Warga kampung menyimak. Masing-masing punya pandangan beragam. Ada yang nyeletuk, "Masjid sepi catur disalahin. Introspeksi dong..."


Ada yang mesem-mesem, "Ustad beraninya sama tukang becak doang. Coba kalo pejabat yang maen catur, hmmmm..."


Ada yang bercanda, "Pagi-pagi buta bukannya kelonan ama bini malah maen catur, hihihihihi."


Ada yang geram, "Bagus, haramin aja catur kecuali sholat dulu di masjid baru halal maen catur."


Ada yang curiga, "Huh. Speaker dimanfaatkan buat ngomelin warga saben hari 24 jam gak ada istirahatnya. Ntar abis ngomelin minta sumbangan deh."


Ada yang ati-ati, "Perasaan dulu nabi ngasih contoh dakwah dengan kelembutan hati dan akhlak mulia. Simpatik, gitu. Sekarang koq adu keras kayak mau maen bunuh ama yang gak nurut?"


Ada yang cemas, "Sudah, dengar kata Ustad. Terus jangan melakukan ghibah (menggunjing), dosa!"


Ada yang usil, "Hmmm... Kalo kita-kita bicara dibilang ghibah. Kalo Ustad tiap saat nyindir warga pake pengeras suara, namanya apa yah? Hahaha..."


DAN KOMPETISI BERLANJUT...


Ibnu: "Pak Jokerseh, kapan sampeyan bubarkan tukang becak maen catur di teras warung nasi? Catur kan kami bilang haram."


Jokerseh: "Sudah saya sampaikan himbauan Ustad Ibnu kepada tukang becak yang tergila-gila catur. Katanya niiigh...."


"Katanya apa?" Ustad Ibnu mengernyitkan dahi sambil pasang telinga lebar-lebar buat mendengarkan jawaban Jokerseh.


"Katanya yang bilang catur haram itu bukan Allah, tapi manusia. Katanya bosen tiap hari denger fatwa haram catur. Teruuuus..."


"Terus apaaaa??!!"


"Terus Ustad Ibnu ditantang maen catur sekarang juga. Hayoo mau voor benteng apa voor ster?"


Ibnu: "HAH??!! Kurang ajar. Gak pake voor-vooran. Ayo maen sekarang kalo berani. Wong saya jagoan catur koq dilawan...!"


:::


dongeng humor serial "Jokerseh" dan #Planet Kenthir by Ragile

www.kompasiana.com/ragile (alamat postingan terkait)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun