Mitos ini sudah luntur karena istri Arab lebih memilih suami atas dasar cinta dan kemampuan menjamin kehidupan. Lagi pula jika berkunjung ke negara Arab akan dipanggil dengan sebutan "Jawa" oleh warga Saudi, dll. Tidak dianggap orang Arab tapi orang Indonesia.
Alasan di balik pintu yang sering saya dengar adalah upaya agar warisan tidak jatuh ke tempat lain. Mengingat hukum waris mengundangkan hak anak lelaki dua kali lipat hak anak perempuan. Namun yang lebih gamblang adalah masalah gensi sosial. Tidak Percaya Diri orang tua jika anak gadisnya diperistri non-Arab karena mendapat cibiran "gagal mendidik anak".
Namun lain soal jika mantu tergolong orang tajir, lebih tajir dari keluarga sendiri. Fakta membuktikan mantu non Arab yang termasuk salah satu konglomerat Indonesia mendapat sanjungan dari semua anggota keluarga. Walhasil, everything is ok. Istilahnya "Alhamdulillah, Khair".
Ada sebuah kisah menyedihkan. Sebuah keluarga besar dengan sekitar 7 anak perempuan semuanya hampir telat nikah gara-gara emoh dilamar Non Arab. Namun akhirnya nyerah juga setelah usia melampaui 40 tahun. Begitu juga ada anak laki diancam boikot agar tidak nikah dengan selain Arab. Akhirnya jebol juga pertahanan setelah usia mendekati 50 tahun "dhewekan wae".
Kadang , ada sedikit orang yang bermulut sangat keji untuk mempertahankan fanatisme suku bangsa. Mereka menuduh bahwa yang berjodoh dengan non Arab karena terkena ilmu pelet atau dikerjain dukun. Tapi tidak pernah mampu menunjukkan bukti. Hanya sekedar melakukan tekanan lewat (seolah olah) penerapan hukum syirik praktek perdukunan.
Tapi lupa bahwa sebagian pedagang Arab rajin minta petunjuk dukun/paranormal untuk cari jodoh dan penglaris dagangan. Tanya aja sama dukun dan paranormal di sekitar Cirebon Jawa Barat. Pasti terkesima bila tahu daftar pelanggan Arab yang diam-diam rajin main dukun.
3) Agama Islam menganjurkan untuk memilih jodoh dari keturunan orang baik-baik, Arab yang terbaik :
Mitos ini sangat dipaksakan. Rasulullah bersabda sebaik-baiknya insan adalah yang berilmu, berbudi pekerti baik, bagus iman dan takwanya, bukan karena keturunan maupun kedudukan. Juga beliau bersabda bahwa bangsa Arab dan muslim akan hancur ketika mengagung-agungkan keturunan.
Asal tau aja, Mitos ini warisan Arab Kuno sebelum datangnya Islam. Asal tau saja di Saudi bahkan masih banyak orang tua yang ngotot berbesan dengan marga yang sama, misalnya Bin Saud dengan Bin Saud. Lagi lagi, alasan sebenarnya adalah menjaga harta warisan agar tidak menyebrang ke kebun tetangga.
4) Orang Arab paling tahu agama Islam sehingga jadi pilihan utama :
Sumpah bikin ketawa ngakak!