[caption id="attachment_91076" align="aligncenter" width="680" caption="Tunisian Migrant ( dok AP)"][/caption]
Memasuki pekan ke dua, PM Itali Silvio Berlusconi menghadapi persoalan serius di perbatasan negara dan perbatasan masa jabatan Perdana Mentri. Lebih dari 5000 imigran membanjiri Itali dari Tunisia akibat Revolusi Arab. Disusul tuduhan skandal sex Berlusconi pada apa yang dikenal sebagai "pesta bunga-bunga" di mana dia disebut bertransaksi seks dengan wanita pernghibur usia 17 tahun.
Skandal tersebut memicu ratusan ribu perempuan tumpah ruah ke jalan untuk menuntut Berlusconi mundur. Kemudian dilawan oleh protes tandingan untuk membela Perdana Mentri yang telah menjabat untuk ketiga kalinya. Akankah sang PM sekaligus Big Boss AC Milan Football Club itu mampu bertahan?
Soal Imigran Ceritanya Seru Dan Memilukan
Sekitar 2.000 dari 5337 migran Tunisia yang tiba dalam beberapa hari terakhir menetap di Lampedusa, sebuah pulau kecil dengan penduduk permanen dari sekitar 6.000. Inilah masalahnya. Lokasi Lampesuda menjadi tujuan karena lebih dekat ke Afrika daripada ke daratan Italia. Mereka transit dan menunggu pindah ke penampungan di tempat lain di Itali.
Semalam sebelumnya , otoritas Italia mencegat kapal berisi 32 orang yang diyakini dari Mesir di lepas pantai Ragusa di Sisilia, menunjukkan tidak hanya orang Tunisia. Italia telah menangkap 26 orang yang mengoperasikan kapal dan menyita 41 kapal. pemeriksaan Identitas menemukan beberapa pendatang adalah penjahat yang melarikan diri dari penjara Tunisia, kata Menteri Dalam Negeri Italia Roberto Maroni, Selasa lalu.
Dalam konferensi pers di kota Sisilia di Catania, ketika bareng Perdana Menteri Silvio Berlusconi mengunjungi tempat tinggal militer NATO dengan kapasitas 7.000 orang, ia mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan mengubahnya menjadi sebuah "desa" untuk pencari suaka. Lain lagi kata Walikota Lampedusa Bernardino Rubeis. Dia mengatakan bahwa imigran Tunisia sebagian besar bersikap hormat dan bahwa situasi terkendali. Sehingga tidak ada darurat keamanan karena mereka bebas untuk berjalan di sekitar pulau, tetapi mereka harus menghormati wilayah tuan rumah agar tidak menciptakan masalah.
Pada hari Selasa, banyak pendatang baru ditunggu feri untuk membawa mereka dari Lampedusa ke pusat-pusat penampungan imigran di tempat lain di Sisilia atau di daratan Italia. Adalah seorang imigran muda bercerita bahwa dia mengambil melalui reruntuhan kapal penangkap ikan mereka yang telah menarik keluar dari pelabuhan dan menumpuk di semacam kuburan perahu dekat lapangan sepak bola. Di antara puing-puing dalam perahu itu terdapat selimut, sarung tangan dan pengisi baterai ponsel. Itulah yang dia lakukan dalam masa tunggu karena tidak ada perahu semalaman tiba di Lampedusa karena cuaca buruk.
&&&
Â
Ramai Negosiasi Bilateral dan Multilateral