Tidak tega membiarkan para tamu pucat pasi, Mbah Marijan buka suara:"Hari akhir itu ada tapi tidak perlu dipikir-pikir sampe pala botak! Itu wewenang Tuhan. Urusan makhluk saja nggak beres koq sok ngurusi wewenang Gusti Pangeran. Jalani saja hidup ini sesuai peran masing-masing dg yakin mumpung nyawa masih ada. Biar rosa! Kalo sampean mau kiamat duluan, monggo...!!!"
Opps! Ketiga tamu yg lagi asyik nyruput wedang jahe hampir tersedak. Sruputan wedang jahe anget yg baru mengalir di kerongkongan sedikit muncrat ke arah lubah hidung. "Siapa yg mau kiamat duluan?" bantah mereka dalam hati.
*
*
Salam Tuljaenak,
Ragile, 15-feb-2010
*)Kisah di atas hanya fiksi dan dialog imaginer belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H