Lia duduk di bangku taman, memandang surat yang tergeletak ditangannya. Surat itu sudah lama ia  terima dari adiknya, namun tak pernah ia baca. Isinya mungkin hanya harapan, yang selama ini dia abaikan.
Suatu malam, ia membuka surat itu, membaca kata-kata penuh kasih yang membuatnya terharu. Adiknya mengungkapkan rindu dan ingin berjumpa, tapi Lia hanya membiarkan jarak menghalanginya. Dengan meneteskan air mata, Lia memutuskan untuk pergi ke rumah adiknya esok hari, berharap masih ada waktu untuk memperbaiki hubungan yang telah lama renggang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H