"Ini Zeo, aku bukan Zeo. Aku Tama kembaran Zeo. Kami terpisah karena orang tua kami cerai. Dan dua tahun yang lalu kami pindah kaena orang tua kami menginginkan Zeo dimakamkan disini. Aku tidak tahu kalau Zeo punya sahabat sepertimu."
   "Tidak mungkin. Zeo ga akan ninggalin Zetta, Tama."
   "Tuhan lebih sayang Zeo, Zetta. Zeo kecelakaan dan kejadian itu yang menyebabkan dia meninggal. Ikhlasin Zeo ya, Zetta."
   Zetta tak kuat menahan tangisannya. Ia masih tidak percaya dengan yang terjadi. Kehidupan ini seperti roller coaster, kemarin ia menjadi orang yang sangat bahagia karena bertemu Zeo. Hari ini, ia menjadi sangat hancur karena kehilangan Zeo untuk selamanya. Tapi Zetta harus mengikhlaskan kepergian Zeo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H