Kalau mendengar nama Chairil Anwar, Sutan Takdir Alisjahbana, atau W.S. Rendra, apa yang langsung terlintas dipikiran kamu? Kalau jawabannya "kayaknya pernah dengar, deh," kamu gak sendiri. Banyak dari kita, terutama Gen Z, lebih kenal artis TikTok daripada sastrawan Indonesia. Padahal, sastra kita mempunyai sejarah panjang dan nama-nama besar yang membentuknya. Yuk, kita ulas perjalanan singkat sastra Indonesia, lengkap dengan tokoh-tokoh pentingnya!
1. Balai Pustaka (1920-an)
Era ini adalah tonggak awal sastra modern Indonesia, saat penerbit Balai Pustaka menerbitkan karya-karya fenomenal. Yaitu, "Siti Nurbaya" karya Marah Rusli dan "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis.
2. Pujangga Baru (1930-an)
Ini masa sastra dengan semangat pembaruan dan modernisasi. Tokoh utamanya yaitu Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah, dan Armijn Pane.
3. Angkatan 45
Sastra yang lahir dari semangat revolusi dan kemerdekaan. Siapa lagi kalau bukan Chairil Anwar, bapak puisi modern Indonesia. Ditambah Pramoedya Ananta Toer, yang karya-karyanya abadi hingga kini.
4. Angkatan 50-an
Era ini memperkenalkan sastra serius dan berbobot, seperti karya Nh. Dini "Pada Sebuah Kapal" dan Ajip Rosidi, yang kerap menulis tentang tradisi dan kehidupan sosial.
5. Angkatan 70-an
Periode ini penuh kritik sosial. Seperti karya-karya W.S. Rendra, yang dijuluki Si Burung Merak.
6. Angkatan 2000-an
Pada era ini, sastra menjadi lebih populer. Nama besar di masa ini adalah Dee Lestari "Supernova" dan Andrea Hirata "Laskar Pelangi".
7. Era Cybersastra (kini)
Generasi sekarang membawa sastra ke media digital, seperti Wattpad, blog, hingga media sosial. Nama-nama seperti Fiersa Besari dan Boy Candra.
Dengan demikian, Balai Pustaka hingga Cybersastra, dapat dijadikan sebagai perjalanan sastra Indonesia yang berubah. Tapi, sejarah ini gak akan berarti kalau kita, terutama Gen Z lupa mengenalnya. Jangan cuma nikmati hasilnya, kenali juga para tokohnya. Siapa tahu, kamu bisa jadi nama besar berikutnya di sejarah sastra Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H