Mohon tunggu...
Adi Cahyo R.
Adi Cahyo R. Mohon Tunggu... Editor - www.ragampipa.com

Berbagi pengalaman seputar plumbing dan permasalahan disekitarnya. Termasuk tips dan trik instalasi saluran air yang tepat dan efisien.

Selanjutnya

Tutup

Home

Perbedaan Istilah PN Pipa HDPE dan Pipa PPR

6 Juli 2022   16:08 Diperbarui: 19 Desember 2023   10:48 6880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI PIPA HDPE (SUMBER : KOLEKSI PRIBADI)

Penggunaan istilah PN pada produk pipa HDPE dan PPR pada dasarnya memiliki tujuan berbeda satu dengan yang lain. Meski pada dasarnya pengertian PN pada kedua produk tersebut sama, yakni berarti Pressure Nominal atau batas atas tingkat produk pipa.

Pressure Nominal atau PN adalah perhitungan tingkat tekanan maksimal yang bisa digunakan pada produk pipa tertentu. Tolak ukur nominal ini memiliki satuan bar, atau kg/cm2 yang bisa dilihat pada angka PN produk pipa.

Misalnya, pada produk pipa PN-10, idealnya digunakan untuk saluran air bertekanan maksimal 10 bar, dan sebagainya. Hanya saja dalam penggunaannya pada produk tertentu, nilai PN kerap digunakan sebagai indikasi produk untuk kebutuhan tertentu.

MENENTUKAN KUAT TEKANAN PIPA HDPE

Produk pipa HDPE didesain ideal untuk saluran air bersih bertekanan. Karakter yang kuat, lentur dan tingkat keretakkan rendah, membuat produk ini ideal dan sesuai dengan standard Food Grade, sehingga aman bagi Kesehatan.

Dalam menentukan perbedaan jenis spesifikasi produknya, pipa HDPE dibedakan dalam beberapa seri PN. Yakni PN-6.3, PN-8, PN-10, PN-12.5 dan PN-20 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tekanan instalasi saluran air yang dibutuhkan.

Perbedaan nominal tekanan secara fisik akan menentukan tingkat ketebalan dinding pipa. Ini artinya semakin besar nominal PN akan semakin tebal dinding pipa, karena digunakan untuk tangkat tekanan lebih tinggi.

Hal tersebut yang juga berlaku untuk nominal PN dengan nilai kecil. Produk ini umumnya digunakan untuk saluran air bertekanan rendah, biasanya dengan dorongan gravitasi, dan secara spesifik memiliki tebal dinding paling tipis. (Sumber : PN Pada Pipa HDPE, Ini Artinya - PIPA-HDPE.ID )

Tak hanya produk pipa HDPE, beberapa produk lain yang didesain susuai dengan standard Nasional Indonesia atau SNI juga menggunakan PN sebagai penanda kekuatan produk terhadap tekanan. Salah satunya produk pipa PVC atau Pipa UPVC dengan standard SNI.

 

MENENTUKAN TINGKAT SUHU DAN TEKANAN PIPA PPR

ILUSTRASI PIPA PPR (SUMBER : ENVATO)
ILUSTRASI PIPA PPR (SUMBER : ENVATO)

Istilah PN pada Pipa PPR pada dasarnya juga berarti Pressure Nominal atau tingkat kekuatan produk pipa terhadap tekanan. Hanya saja secara spesifik, varian PN dapat digunakan sebagai penanda jenis atau suhu optimal fluida yang akan dialirkan.

Di Indonesia, produk pipa PPR ditawarkan oleh beberapa brand, dengan keunggulan dan kelebihan masing-masing. Secara garis besar produk ditawarkan dengan beberapa varian jenis, yakni : PN-10, PN-16 dan PN-20.

Sama seperti pipa HDPE, perbedaan tekanan atau PN tiap produk menentukan tebal tipis dinding pipa. Hanya saja pada pipa PPR, kebutuhan tersebut dikembangkan pada jenis suhu fluida (air) yang dialirkan dan tingkat tekanan.

Produk pipa PPR PN-10 digunakan untuk kebutuhan saluran air bersih sederhana. Dengan suhu air normal dan tekanan relatif kecil. Biasanya ideal untuk saluran air mandi dan sebagainya yang didapat dari sumber dari atas (Tangki air) dengan dorongan gravitasi.

Sementara untuk produk pipa PPR dengan PN-16 umumnya dapat digunakan untuk saluran air dingin bertekanan, dengan bantuan dorongan dari Pompa Air. Sementara untuk saluran air panas, spesifikasi produk dapat bekerja dengan suhu hingga 60 derajat celcius, dengan tekanan rendah.

Sementara untuk tekanan dan suhu tinggi, produk ideal yang digunakan adalah pipa PPR PN-20. Produk ini memiliki dinding pipa lebih tebal, dan bisa bekerja optimal untuk suhu fluida hingga 70 derajat celcius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun