Mohon tunggu...
RAFLY ISMAIL ALFARUQIE
RAFLY ISMAIL ALFARUQIE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Memiliki ketertarikan pada sains khususnya fisika dan menyukai sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta dan Logika

2 April 2024   17:42 Diperbarui: 2 April 2024   17:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jatuh cinta adalah hal yang terjadi pada semua manusia. Pada sastra yunani, jatuh cinta dapat terjadi ketika sang Eros menembakkan panah asmaranya. Namun, Secara sains jatuh cinta berkaitan dengan lonjakan hormon oksitosin yang menyebabkan perasaan ketika jatuh cinta muncul. 

Bagi para saintis kisah asmara akan lebih rumit daripada memikirkan bagaimana representasi bidang pada 4D, atau mungkin lebih tidak bisa ditebak dari mekanika kuantum. Apalagi, jika kisah romantis tersebut sudah melibatkan variabel bebas yang mempersulit dalam menentukan posisi mereka dalam suatu hubungan. Variabel bebas tersebut dapat berupa kisah romansa yang melibatkan jarak atau terjebak pada lingkaran pertemanan yang sama.

Namun jika dipikirkan, kita bisa mengambil filosofi dari fenomema alam yang dirumuskan dan dihubungkan dengan fenomena asmara. 

LDR dan gaya coulomb

LDR atau Long Distance Relationship adalah sebuah hubungan romantis yang melibatkan jarak diantara kedua insan yang saling memiliki perasaan. Namun, banyak orang yang menjalani hubungan ini akan memiliki kisah yang berakhir kurang mengenakkan. Terkadang dua orang akan saling menyukai bukan karena paras atau harta, tetapi karena keberadaannya yang dapat menarik hati pasangannya.

Hal ini dapat dikaitkan dengan fenomena listrik statis gaya coulomb pada ilmu fisika. Pada fenomena tersebut dijelaskan bahwa sebuah partikel yang bermuatan akan menghasilkan Medan listrik. Jika pada Medan tersebut terdapat partikel yang memiliki muatan berbeda, maka kedua partikel tersebut akan saling tarik menarik. 

Yang memengaruhi kuat tarik menarik diantara kedua partikel adalah besar muatan dan jarak antara kedua partikel. Kita akan berfokus pada variabel jarak. Semakin besar jarak, maka tarik menariknya akan semakin lemah. 

Semakin jauh jarak diantara kedua insan yang memiliki rasa, maka perasaan tarik menarik antara keduanya akan semakin kecil, meskipun perasaan mereka besar.

Friendzone dan superposisi 

Ada sebuah pepatah Jawa yang berbunyi "witing tresno jalaran Soko kulino" atau cinta ada karena terbiasa. Cinta dapat muncul ketika interaksi intens diantara dua orang. Tidak menutup kemungkinan juga dari pertemanan antara lelaki dan perempuan dapat melahirkan perasaan cinta. 

Jika beruntung, keduanya akan merasakan cinta dan berubah menjadi sepasang kekasih. Yang ditakutkan adalah ketika yang merasakan cinta hanya satu pihak atau biasa disebut dengan istilah friendzone.

Dia berbagi tawa, namun tidak berbagi rasa. Dia menghabiskan waktu, namun tidak pernah bersatu. Dia berbagi kenyamanan, namun tidak untuk diungkapkan. Dia takut untuk merusak pertemanannya. 

Ada kalanya hubungan mereka seperti sepasang kekasih, ada kalanya juga hubungan mereka seperti teman biasa. Fenomena asmara seperti itu dapat dikaitkan dengan fenomena superposisi pada mekanika kuantum.

Superposisi adalah keadaan dimana sebuah partikel dapat berada pada dua keadaan dalam satu waktu. Ketika hubungan mereka bak sepasang kekasih, sebetulnya dia yang mencintai seorang diri sedang mengalami superposisi. Dia menjadi kekasih dan teman dalam satu waktu. Dia tidak akan pernah tau posisinya yang sebenarnya hingga perasaannya diungkapkan. 

Kedua fenomena asmara tadi biasa terjadi di kehidupan sekarang ini. Untuk menghadapi fenomena tersebut diperlukan rasa dan logika. Orang-orang gagal menghadapi kedua fenomena tersebut karena kurang digunakannya logika. Tetapi, terkadang cinta memang me

ngaburkan logika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun