Dia berbagi tawa, namun tidak berbagi rasa. Dia menghabiskan waktu, namun tidak pernah bersatu. Dia berbagi kenyamanan, namun tidak untuk diungkapkan. Dia takut untuk merusak pertemanannya.Â
Ada kalanya hubungan mereka seperti sepasang kekasih, ada kalanya juga hubungan mereka seperti teman biasa. Fenomena asmara seperti itu dapat dikaitkan dengan fenomena superposisi pada mekanika kuantum.
Superposisi adalah keadaan dimana sebuah partikel dapat berada pada dua keadaan dalam satu waktu. Ketika hubungan mereka bak sepasang kekasih, sebetulnya dia yang mencintai seorang diri sedang mengalami superposisi. Dia menjadi kekasih dan teman dalam satu waktu. Dia tidak akan pernah tau posisinya yang sebenarnya hingga perasaannya diungkapkan.Â
Kedua fenomena asmara tadi biasa terjadi di kehidupan sekarang ini. Untuk menghadapi fenomena tersebut diperlukan rasa dan logika. Orang-orang gagal menghadapi kedua fenomena tersebut karena kurang digunakannya logika. Tetapi, terkadang cinta memang me
ngaburkan logika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H