Mohon tunggu...
Rafly Pratama
Rafly Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Univesitas Mahammadiyah Jakarta fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Politik Sebagai Alat Penggerak Kampanye Efektif

19 November 2024   22:28 Diperbarui: 20 November 2024   01:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Definisi dan Konsep Dasar Komunikasi Politik

Menurut McNair (2003), komunikasi politik adalah "semua bentuk komunikasi yang dilakukan oleh aktor politik dengan tujuan memengaruhi opini publik." Dalam definisi ini, aktor politik mencakup individu seperti kandidat atau pejabat publik, organisasi seperti partai politik, hingga media yang berperan sebagai penyampai pesan. 

Lasswell (1948) mendefinisikan komunikasi melalui model klasik "Who says what, in which channel, to whom, and with what effect," yang menjadi kerangka penting dalam memahami proses komunikasi politik.

Komunikasi politik dapat dilakukan melalui berbagai saluran, baik tradisional maupun digital, dengan pesan yang dirancang untuk menarik perhatian, menciptakan kesadaran, dan memotivasi tindakan. Kampanye politik adalah salah satu contoh aplikasi komunikasi politik yang paling menonjol, di mana aktor politik menggunakan strategi yang terencana untuk membangun citra, memperkenalkan program, dan meraih dukungan.

2. Teori Komunikasi yang Relevan dalam Kampanye Politik

Beberapa teori komunikasi relevan dalam mendukung pemahaman tentang komunikasi politik sebagai alat kampanye yang efektif:

Teori Agenda-Setting

McCombs dan Shaw (1972) menjelaskan bahwa media memiliki kemampuan untuk menentukan isu apa yang dianggap penting oleh masyarakat. Dalam kampanye politik, kandidat menggunakan media untuk mengarahkan perhatian masyarakat pada isu-isu tertentu yang sesuai dengan platform politik mereka.

Teori Framing

Teori ini menyoroti bagaimana cara penyajian pesan memengaruhi interpretasi audiens. Dalam komunikasi politik, framing digunakan untuk menciptakan narasi tertentu, seperti menekankan keberhasilan kandidat atau memberikan solusi atas masalah masyarakat.

Teori Spiral of Silence

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun