Mohon tunggu...
Rafly Pratama
Rafly Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Univesitas Mahammadiyah Jakarta fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Politik Sebagai Alat Penggerak Kampanye Efektif

19 November 2024   22:28 Diperbarui: 20 November 2024   01:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, artikel ini juga membahas peran media sosial sebagai platform dinamis yang memungkinkan interaksi langsung dengan pemilih, serta tantangan yang muncul, seperti misinformasi dan polarisasi opini publik. 

Dengan pendekatan yang terencana dan etis, komunikasi politik tidak hanya mampu meningkatkan popularitas kandidat tetapi juga membangun kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat. Studi ini memberikan wawasan tentang praktik terbaik dalam merancang kampanye politik yang adaptif dan berdampak di era modern.

Kata Kunci: komunikasi politik, kampanye efektif, media sosial, strategi pesan, kepercayaan publik

Pendahuluan

Komunikasi politik memainkan peran vital dalam memperkuat jalinan antara pelaku politik dan masyarakat. Dalam proses demokrasi, komunikasi politik bukan hanya berfungsi sebagai cara untuk menyebarkan informasi, melainkan juga sebagai metode untuk membentuk opini masyarakat, mengatur persepsi, dan memengaruhi keputusan politik. 

Terutama dalam situasi kampanye politik, pentingnya komunikasi sangatlah besar untuk menentukan kesuksesan seorang kandidat atau partai dalam memikat perhatian serta mendapat dukungan dari masyarakat. Ketrampilan untuk menyampaikan pesan yang jelas, meyakinkan, dan relevan sangat penting dalam meraih dukungan dari pemilih.

Di tengah kemajuan teknologi, kampanye politik mengalami perubahan besar. Media-media tradisional, seperti televisi, radio, dan surat kabar yang biasanya populer, sekarang bersaing dengan media digital sebagai sumber utama komunikasi. Media sosial memfasilitasi aktor politik berkomunikasi secara langsung dengan pemilih dan membuka peluang baru. 

Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram memperbolehkan calon untuk mengkomunikasikan pesannya dengan cepat, menjangkau lebih banyak orang, serta menghasilkan ruang percakapan yang lebih pribadi. Perubahan ini tak hanya mengubah cara pesan disampaikan, melainkan juga bagaimana masyarakat bereaksi dan terlibat dalam proses politik.

Kajian Teori

Komunikasi politik adalah proses interaksi antara aktor politik dan masyarakat melalui pertukaran informasi, pesan, dan simbol yang bertujuan untuk membangun pemahaman, memengaruhi opini, dan menciptakan hubungan yang konstruktif. 

Sebagai salah satu disiplin ilmu interdisipliner, komunikasi politik mengintegrasikan konsep-konsep dari ilmu politik, komunikasi, sosiologi, dan psikologi untuk memahami bagaimana pesan politik dirancang, disampaikan, dan diterima. Dalam konteks kampanye politik, komunikasi politik berfungsi sebagai alat strategis yang memengaruhi keberhasilan dalam memenangkan dukungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun