Mohon tunggu...
Rafly Fazriansyah
Rafly Fazriansyah Mohon Tunggu... Penulis - Public Relations-Copywriting

Vivamus, moriendum est

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gen-Z Fomo Politik di Pemilu 2024: Pilih Leader atau Dancer? (B) awaslu Orde Baru

1 Februari 2024   14:06 Diperbarui: 3 Februari 2024   01:29 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hak cipta: Panggungharjo

Munculnya kesenjangan sosial dan ekonomi antara kelompok elit dan masyarakat umum, beberapa kelompok masyarakat merasa diabaikan dan tidak merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi.

8. Pengaruh Militer dalam Pemerintahan;

Posisi militer sangat kuat dalam pemerintahan, dengan banyak pejabat militer yang menempati posisi strategis di pemerintahan maupun di badan-badan usaha.

9. Sistem Kepemimpinan Otokratis;

Pemimpin Orde Baru, Soeharto, dikenal dengan kepemimpinan otokratisnya. Kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang otoriter seringkali diambiltanpa melibatkan partisipasi publik secara luas.

Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda potensial dari perubahan arah politik yang tidak diinginkan dan menjadi catatan bahwa Orde Baru juga meninggalkan berbagai dampak sosial dan politik yang kontroversial, termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan terhadap oposisi politik yang tidak boleh diabaikan.

Namun, optimisme tetap menjadi kunci. Masyarakat harus aktif mengawasi perkembangan politik dan memastikan bahwa pemilu 2024 tidak hanya menghasilkan pemenang secara teknis, tetapi juga memastikan bahwa demokrasi dan hak asasi manusia tetap menjadi pijakan etika utama.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2024 mencapai 204.807.222 pemilih.  sebanyak 66.822.389 atau 33,60% persen pemilih dari generasi Milenial. Sedangkan pemilih dari Generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% persen. Kedua generasi ini mendominasi pemilihan Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45% persen dari total keseluruhan pemilih. Angka tersebut menunjukan Gen Z dan Milenial memeiliki potensi dan kontribusi positif dalam pengambilan keputusan.

Tahun inilah peluang bagi Generasi Z untuk menunjukkan bahwa mereka mampu membuat keputusan politik yang cerdas dan berdampak positif untuk lima 5 tahun kedepan. Pilihannya bukan hanya tentang mengikuti tren atau melibatkan diri dalam FOMO politik, tetapi tentang memilih pemimpin yang akan membawa perubahan positif dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Hal tersebut penting bagi setiap individu untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan mendalam. Tidak hanya bergantung pada tren atau isu-isu yang sedang populer, tetapi juga menggali lebih dalam untuk memahami rencana dan pandangan calon pemimpin.

Oleh karena itu, Generasi z perlu memilih antara "Leader" yang memiliki visi dan integritas untuk membawa perubahan, atau "Dancer" yang mungkin hanya menari di atas panggung tanpa memberikan kontribusi pikiran substansial bagi kemajuan bangsa. Moment berharga inilah Generasi Z dapat menunjukkan kebijaksanaan mereka dalam memilih pemimpin yang mampu memimpin suatu bangsa.

Semoga Bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun