"Aku" pun sedih terhadap perilaku Kakek. Ia merasa menyesalkan perbuatan sang Kakek yang berputus asa, akibat cerita yang ternyata menyindir, tepat di kalbu Sang Kakek. Pun cerita Ajo Sidi, "Aku" begitu marah kepadanya. Di satu sisi, ia tidak menyangkal cerita Ajo Sidi yang dianggapnya bisa relevan dengan kehidupan nyata, di sisi lain, ia kesal karena akibat Ajo Sidi, Kakek meninggal dan mati dalam kesia-siaan.
                                                                          **
"Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga."
"Engkau juga tidak ya Rasulullah?" beberapa sahabat dengan penasaran bertanya.
"Ya, Aku pun tidak. Itu semua (masuknya seseorang ke dalam surga) hanya karena karunia dan rahmat Allah SWT.
Dialog Rasulullah Saw., dengan para sahabatnya itu (dinukil dari HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816) menegaskan bahwa kelak di akhirat yang menentukan kesudahan kita, di mana kita akan bernaung, bersama siapa kita tinggal, hanyalah kasih sayang dan rahmat Allah SWT. Keridaan dari-Nya adalah kunci kesudahan kita. Kunci kehidupan yang khusnul khatimah.
Kesalehan pribadi atau lebih akrab kita kenal sebagai hubungan kita dengan Allah habluminallah harus selaras dengan kesalehan sosial, hubungan kita dengan manusia habluminannas. Kesalehan sosial terwujudkan dalam sikap kepedulian seseorang dalam menunaikan hak sesama manusia, seperti humanis, ramah, bersahabat, toleransi, serta terpenting membangun ukhuwah antarsesama.
Wallahu alam bishawab...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H