Mohon tunggu...
Muhammad RafliHidayatulloh
Muhammad RafliHidayatulloh Mohon Tunggu... Lainnya - sedang mencari

"kehidupan memanglah sulit, tetaplah jalani dengan hati ikhlas, terus berusaha dan tawakkal, hadapi dan coba untuk yang terbaik"

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengevaluasi Pencapaian Karyawan dengan Proses Penilaian Kinerja

14 Desember 2021   15:50 Diperbarui: 14 Desember 2021   15:55 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sistem penilaian kinerja

Kemudian dalam sistem penilaian kinerja ini, sebenarnya terdapat empat metode yang perlu untuk diterapkan. Yang pertama adalah metode behavioral appraisal system yaitu metode penilaian kinerja yang fokus pada penilaian tingkah laku seseorang. Kedua adalah metode personal/performer appraisal system yaitu metode penilaian kinerja yang berfokus pada sifat individu dari setiap karyawan perusahaan. Yang ketiga adalah metode result oriented appraisal system yaitu metode penilaian kinerja dengan hanya melihat hasil dari pekerjaannya. Dan kemudian yang terakhir adalah metode contingency appraisal system, yaitu metode penilaian kinerja yang dikombinasi dengan beberapa hal, seperti halnya sifat, tingkah laku, serta hasil kerja dari para karyawan. Dan perusahaan dapat menggunakan diantaranya dari keempat metode penilaian kinerja tersebut guna mengukur serta mengevaluasi hasil kinerja dari para karyawannya.

3. Standar kinerja

Dan proses penilaian kinerja yang ketiga yaitu dilihat dari standar kinerja. Pada metode yang satu ini digunakan atau diterapkan untuk membandingkan hasail kerja yang sudah dikerjakan dengan standar yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Dan selanjutnya perusahaan akan dapat mengetahui seperti apa kinerja serta produktivitas dari para karyawannya dengan melihat hasil dari perbandingan yang telah dilakukan tersebut.

Dari proses perbandingan standar kinerja ini perusahaan akan mendapatkan gambaran jelas mengenai kinerja karyawannya, apakah pekerjaan yang diberikan kepada karyawan sudah dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya atau belum. Namun, pada proses standar kerja ini, standar kerja yang akan ditentukan oleh perusahaan harus dibuat secara raelistis, spesifik, mudah untuk dipahami, dan terukur. Dan apabila perusahaan menggunakan standar kerja yang terlalu tinggi, maka tentunya dapat mengakibatkan karyawan menjadi merasa kesulitan dalam memenuhi standar kerja tersebut.

Apa saja kriteria efektivitas penilaian kinerja?

Pada penilaian kinerja ini juga terdapat beberapa syarat atau kriteria dalam proses pelaksanaannya. Dan berikut ini merupakan beberapa kriteria yang harus diketahui, yaitu:

1. Dapat diandalkan

kriteria pertama yakni dapat diandalkan. Yang mana konsistensi yang tinggi harus bisa ditunjukkan dari hasil penilaian yang telah diperoleh atau didapatkan. Kemudian, dalam prosesnya sistem yang digunakan harus bisa diandalkan serta dengan menggunakan tolak ukur yang akurat, stabil, objektif dan konsisten.

2. Sensitivitas

Kriteria selanjutnya yaitu sensitivitas. Pada kriteria ini seharusnya dapat memberikan perbedaan diantara setiap pegawai mana yang memang efektif dan tidak efektif dari sistem yang telah dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun