Mohon tunggu...
Rafli Hasan
Rafli Hasan Mohon Tunggu... -

columnist, urban traveler, blogger

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kongkalikong Tambang Emas Aceh

24 Juli 2012   05:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apapun keadaannya, nasi sudah menjadi bubur, jika benar adanya proyek ini berjalan, maka aka nada lubang besar di lokasi pertambangan untuk mengeruk kekayaan emas dan tembaga Aceh Selatan. Jangankan berfikir hasil tambang, berfikir akan ancaman kerusakan lingkungan saja sudah cukup memedihkan hati. Terbayang pedihnya tsunami, rusaknya hutan hingga banjir bandang akibat ekosistem yang tak seimbang, semuanya karena ulah beberapa dari kita yang ingin merasakan nikmat di atas kesengsaraan rakyat Aceh. Namanya kongkalikong yaa selalu bermakna negatif, hingga hasil dari kongkalikong tersebut jangan berharap demi kesejahteraan dan kemajuan rakyat Aceh. Bagaimana tidak? sejak dari perencanaannya saja sudah sembunyi-sembunyi, pihak-pihak yang berkepentingan dalam proyek ini pun cenderung menutup-nutupi dan lalu media sebagai filter sekaligus pengawas independen jalannya kebijakan pun seolah dibutakan situasi dan digiring dalam suatu keadaan/isu yang penting saat itu. Bau busuk proyek "sembunyi-sembunyi" ini tentu hampir dipastikan, hasilnya pun dibagi secara "sembunyi-sembunyi". Itulah kongkalikong ala serambi Mekah, kali ini sasarannya adalah tambang emas Aceh.

Rafli Hasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun